REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan pinjaman yang bersumber dari dana percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 20,7 triliun. Nilai itu dua kali lipat dari dana yang diterima BRI dari pemerintah sebesar Rp 10 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, dana senilai Rp 20,7 triliun pinjaman yang disalurkan tersebut Rp 15 triliun di antaranya disalurkan kepada lebih dari 476 ribu pelaku usaha mikro. Sisanya sebesar Rp 5,7 triliun dinikmati lebih dari 10 ribu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
"Hal ini sesuai dengan janji BRI kepada pemerintah, kami berkomitmen akan me-leverage pinjaman tiga kali lipat dalam tiga bulan. BRI dalam satu bulan sudah mampu me-leverage dua kali lipat," ungkap Sunarso dalam keterangan tulis, Senin (27/7).
Sunarso yang juga Ketua Himbara sebelumnya mengatakan bank pelat merah akan menyalurkan kredit hingga tiga kali lipat dari dana yang ditempatkan oleh pemerintah. "Kalau Himbara terima Rp 30 triliun, kita dalam waktu tiga bulan harus ekspansi Rp 90 triliun," ucap Sunarso.
Menurutnya, penyerapan permodalan untuk UMKM harus dipercepat guna mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Salah satu terobosan yang dilakukan oleh BRI yakni dengan melakukan channeling Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui e-commerce dan perusahaan ride hailing.
"Berbagai inovasi digital yang BRI lakukan merupakan sebagai upaya kami untuk memperluas akses permodalan bagi UMKM," kata Sunarso.