Senin 27 Jul 2020 11:30 WIB

Lockdown di Victoria Bisa Berlangsung Lebih Lama

Negara bagian Victoria di Australia kini tengah menjalani lockdown selama enam pekan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pejalan kaki bermasker melintas di pusat bisnis Melbourne, Australia, Rabu (22/7). Negara bagian Victoria di Australia kini tengah menjalani lockdown selama enam pekan. Ilustrasi.
Foto: James Ross/AAP Image via AP
Pejalan kaki bermasker melintas di pusat bisnis Melbourne, Australia, Rabu (22/7). Negara bagian Victoria di Australia kini tengah menjalani lockdown selama enam pekan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Negara bagian terpadat kedua di Australia, Victoria, bisa membutuhkan waktu lockdown lebih lama dari enam pekan apabila warganya tetap pergi bekerja walau merasa tak enak badan. Pernyataan ini diungkapkan otoritas setempat, Senin. Saat ini Victoria sedang memberlakukan karantina wilayah selama enam pekan dalam membendung penyebaran virus corona.

Perkiraan itu muncul pada saat Australia bergelut menahan gelombang kedua penularan virus penyebab penyakit Covid-19 itu. Australia, salah satu negara yang paling ringan terdampak pandemi corona, dengan total sedikit lebih dari 14.400 kasus ditambah 155 kematian, menerapkan karantina wilayah secara ketat pada tahap-tahap awal wabah.

Baca Juga

Negara itu kemudian mulai melonggarkan penguncian secara bertahap pada Mei. Namun pertambahan kasus di Victoria dalam beberapa pekan terakhir ini memaksa otoritas negara bagian itu memberlakukan kembali penguncian selama enam pekan di Ibu Kota Melbourne mulai awal Juli.

Otoritas kota berpenduduk lima juta jiwa itu juga mewajibkan semua warga mengenakan masker. Jika tidak memakai masker, mereka akan didenda masing-masing 200 dolar Australia (sekitar Rp 2 juta).