REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Keberhasilan Manchester United (MU) menyelesaikan kompetisi Liga Primer Inggris 2019/2020 di peringkat ketiga memberikan keuntungan dari sisi finansial. Berkat kepastian lolos Liga Champions, MU menyelamatkan pemasukan dari sponsor kostum Adidas yang selama ini mendukung mereka.
United menandatangani kesepakatan berdurasi 10 musim sebesar 750 juta pound dengan Adidas pada 2015. Kesepakatan ini mengakhiri kerja sama sponsorship dengan Nike yang sudah berjalan selama 13 musim.
Kontrak dengan Adidas menjamin MU mendapatkan pemasukan sebesar 75 juta pound (Rp 1,4 triliun) per musim. Namun dalam kontrak tersebut ada tercantum klausul Adidas berhak mengurangi pembayaran per musim sebesar 30 persen atau 22,5 juta pound (Rp 420 miliar) jika Setan Merah dua musim berurutan gagal berlaga di Liga Champions, dilansir Manchester Evening News, Senin (27/7).
Musim lalu, MU gagal lolos ke Liga Champions dan hanya beraksi di kompetisi kasta kedua Liga Europa. Namun, Marcus Rashford dan kolega kini sukses menyelesaikan Liga Primer Inggris di tempat ketiga dengan perolehan 66 poin, sama dengan milik Chelsea di urutan keempat. Alhasil, tiket ke Liga Champions aman di tangan dan uang sponsorship dari perusahaan kostum asal Jerman itu tak jadi berkurang.
Pemasukan tambahan musim depan juga di depan mata. Sebab, setiap klub yang berlaga di Liga Champions akan mendapatkan 'uang tampil' dari UEFA. Jumlahnya akan bertambah tergantung sampai sejauh mana setiap klub melangkah. Untuk klub sekelas MU, berlaga di Liga Champions bakal menarik para sponsor untuk mendukung mereka.
MU dipastikan finis ketiga setelah mengalahkan Leicester City 2-0 di Stadion King Power, Ahad (26/7). Dua gol the Red Devils dicetak Bruno Fernandes dan Jesse Lingard. MU masih akan berlaga di Liga Europa pada bulan depan.