REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Kebun Raya Cibodas (KRC) di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, menerapkan sejumlah tahapan untuk mencegah terjadinya lonjakan pengunjung. Tahapan itu akan diberlakukan September mendatang.
General Manager PT Natura Raya selaku pengelola objek wisata Kebun Raya Cibodas, Teguh Dwiyanto menjelaskan pemberlakuan tahapan atau fase tersebut dititik beratkan untuk mencegah terjadinya lonjakan pengunjung yang datang setiap harinya, sehingga rawan terjadi penularan virus berbahaya terutama COVID-19.
"Kondisi Cianjur belum pulih seutuhnya, sehingga penerapan fase pertama yang terhitung dari saat ini, hingga 31 Juli, kami masih membatasi jumlah pengunjung sebanyak 5000 orang untuk setiap harinya," kata Teguh.
Ia menjelaskan selama fase pertama fasilitas KRC yang dapat disewakan tidak seluruhnya hanya shuttle bus, penyewaan sepeda dan cafe. Sedangkan pada fase kedua yang akan diterapkan tanggal 1 sampai 31 Agustus dengan jumlah maksimal pengunjung 10.000 orang dalam satu hari.
Sedangkan difase tersebut, 50 persen fasilitas yang ada di KRC mulai disewakan, mulai dari total venue, guest house dan yang lainnya dan pada fase ketiga semua fasilitas KRC akan dibuka yang akan diterapkan mulai tanggal 1 September.
"Seluruh fasilitas akan dibuka kembali secara normal sering dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru mulai diterapkan seutuhnya. Tahap ke tiga nanti tidak ada batasan jumlah pengunjung karena sudah masuk adaptasi kebiasaan baru," katanya.
Ia menjelaskan, tahapan tersebut sudah diberlakukan dari tanggal 7 sampai 14 Juli, namun masih masuk dalam masa percobaan atau fase nol. Pada fase nol adalah fase dimana pembukaan kembali KRC dengan pembatasan jumlah pengunjung 2500 orang tanpa ada fasilitas yang disewakan.
"Meski fase tersebut akan diberlakukan, namun kami selalu mengutamakan protokol kesehatan dan semua fase yang akan diterapkan tetap memperhatikan protokol kesehatan," katanya.