REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Sebuah masjid di Tepi Barat, Palestina, dibakar oleh orang-orang tak dikenal pada Senin (27/7) dini hari waktu setempat. Masjid di kota al-Bira, dekat Ramallah, itu juga dicoreti dengan tulisan dan gambar Ibrani di dindingnya.
Menurut laporan orang Palestina, dilansir di Haaretz, Senin (27/7), para pelaku pembakaran adalah pemukim Israel. Beruntung, tidak ada korban luka yang dilaporkan dari insiden tersebut.
Coretan di dinding masjid tersebut bertuliskan "pengepungan untuk orang Arab dan bukan orang Yahudi" dan "tanah Israel adalah bagi orang-orang Israel." Wali Kota al-Bira, Azzam al-Qaraan, mengatakan dalam sebuah percakapan dengan Haaretz bahwa masjid yang terletak di pinggiran kota al-Bira tersebut hanya berjarak ratusan meter dari pemukiman terdekat. Diduga pelaku yang bertanggung jawab atas pengrusakan masjid tersebut datang dari sana.
Menurut Al-Qaraan, insiden itu terjadi sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Upaya pembakaran bangunan masjid itu sendiri terjadi di belakang masjid, tepatnya di kamar mandi. Karena hal itu, masjid mengalami kerusakan, meskipun tetangga berupaya memadamkan api hingga petugas pemadam kebakaran tiba.
Al-Qaraan mengatakan, insiden perusakan masjid tersebut adalah kali pertamanya terjadi di kota itu. Pasukan kepolisian Palestina telah memulai penyelidikan, termasuk mengumpulkan rekaman kamera dari daerah tersebut dalam upaya untuk menemukan dokumentasi dari insiden tersebut.
Sebuah organisasi yang bekerja melawan kejahatan berlatar kebencian dari pemukim yang dikenal sebagai serangan 'label harga', Tag Meir, mengatakan para pemukim terus berupaya menyebarkan kerusakan dan kehancuran pada pekan ini, di mana orang-orang Yahudi menandainya sebagai Tisha B'Av.
Awal bulan ini, 13 kendaraan dirusak di desa Palestina di Lubban al-Shariqiya di dekat Nablus di Tepi Barat utara. Selain itu, grafiti dengan gambar Bintang Daud juga disemprotkan di sebuah bus.
B'tselem mengatakan, 30 serangan fisik, insiden vandalisme dan pengusiran petani Palestina oleh pemukim terjadi di Tepi Barat pada Juni 2020. Pada Mei lalu, organisasi ini mendokumentasikan 16 insiden seperti itu, dan 29 insiden serupa terjadi pada April 2020. Insiden ini merupakan peningkatan, karena sebelumnya ada 11 kasus yang terdokumentasi pada Januari 2020.
Awal tahun ini dalam insiden serupa, kebakaran terjadi di sebuah masjid di lingkungan Beit Safafa di Yerusalem Timur. Grafiti juga disemprotkan ke dinding bangunan. Tidak ada yang terluka akibat insiden itu, tetapi masjid rusak.
Salah satu slogan yang disemprotkan di dinding menyebut pos terdepan ilegal "Kumi Ori" di luar pemukiman Yahudi Yitzhar di Tepi Barat. Para pemukim di pos terdepan telah terlibat dalam beberapa pertikaian kekerasan dengan pasukan Israel, termasuk melempar batu. Mereka juga telah melakukan sejumlah kejahatan rasial di desa-desa Arab di seluruh Tepi Barat.
Baca juga: Sosok Arsitek Ottoman di Balik Kukuhnya Hagia Sophia