REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Anggota DPRD Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Zulpardi meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) segera menuntaskan perlebaran ruas jalan provinsi di Kecamatan Palembayan. Ruas jalan itu bisa digunakan sebagai alternatif apabila Kelok 44 ditutup.
"Jalan Palembayan bisa dijadikan sebagai jalur alternatif dari Pasaman Barat menuju Bukittinggi apabila jalan di Kelok 44 tertutup longsor, pohon tumbang dan amblas akibat curah hujan tinggi seperti di Kelok 10," katanya di Lubukbasung, Senin (27/7).
Ia menambahkan, saat ini sekitar 20 dari 40 kilometer jalan yang sudah di perlebar oleh Pemprov Sumbar. Sementara 20 kilometer lainnya dalam kondisi rusak, berukuran kecil dan lainnya sehingga kendara kesulitan melewati jalan itu.
"Apabila ada kendaraan berselisih, kendaraan satu harus berhenti dulu," ujar anggota dari daerah pemilihan Agam dua meliputi Kecamatan Palembayan dan Ampeknagari.
Ia menambahkan, ke 20 kilometer jalan belum diperlebar itu tersebar di sepanjang Nagari Ampek Koto Palembayan, Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Silareh Aia dan lainnya. Untuk lahan sepanjang jalan, tambahnya sudah diserahkan oleh masyarakat sekitar untuk perlebaran.
"Masyarakat sudah menyerahkan tanah mereka yang dipakai untuk perlebaran jalan," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Agam.
Sebelumnya, badan jalan Kelok 10 itu amblas sepaniang 10 meter dan lebar 2,5 meter akibat curah hujan sangat tinggi melanda daerah itu pada Ahad (26/7) malam. Dengan kondisi itu, jalan ditutup untuk sementara waktu bagi kendaraan roda empat.
Kelok 44 itu merupakan daerah rawan longsor dan pohon tumbang saat curah hujan. Karena, jalan berada di daerah perbukitan yang memiliki struktur tanah yang labil.