REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Sejumlah pemerintah kabupaten di Pulau Halmahera Maluku Utara (Malut) belum bisa memaksimalkan metode belajar daring bagi siswa, karena terkendala jaringan dan ekonomi keluarga siswa. Di Kabupaten Halmahera Timur misalnya, menurut Kepala Dinas Pendidikan Haltim, Beny Sutarman, Senin (27/7), sesuai SOP yang sudah ditandatangani sampai pada 13 Agustus 2020 mendatang belum maksimal melakukan metode belajar di rumah maupun belajar daring saat pandemi Covid-19.
Bahkan, mekanisme proses belajar mengajar dalam masa pendemik Covid-19, Pemerintah Halmahera Timur masa menerapkan belajar di rumah bagi siswa-siswa se-Haltim, dengan penerapan metode daring maupun luar jaringan, sesuai dengan metode sekolah masing-masing.
"Setelah batas SOP yang ditetapkan perkembangannya seperti apa, nanti kita lihat kembali. Apakah bisa diterapkan SOP pada proses belajar mengajar yang sama atau belajar normal seperti biasanya," ujarnya.
Dia menjelaskan intinya metode belajar di rumah bagi siswa-siswa masing-masing sekolah berbeda, karena sarana yang dimiliki sekolah berbeda, keadaan siswa dan orang tua juga berbeda ekonomi mereka.
"Sistem belajar ada yang metode daringdan di luar jaringan (luring), untuk luring bisa bagi buku ke siswa, Guru membuat rangkuman, dengan waktu tertentu untuk menilai atau menarik kembali tugas-tugas yang sudah diberikan kepada siswa," katanya.
Oleh karena itu, hingga saat ini untuk 10 kecamatan di Halmahera Timur, tentunya rata-rata masih di luring dan sekolah yang memakai sistem metode belajar daring hanya beberapa sekolah saja.
"Kebijakan ini dilakukan karena sarana yang dimiliki sekolah, terutama sarana dari siswa yang latar belakang kurang mampu, sehingga, proses ini dipertimbangkan siswa yang tak miliki telpon seluler android atau laptop di rumah yang jadi kendala utama untuk menerapkan system pembelajaran dengan menggunakan metode daring," ujarnya.
Namun demikian, dirinya mengakui terpenting siswa tetap belajar di rumah pada masa pandemi Covid-19 ini, karena ini lebih memproritas keselamatan dan kesehatan anak, sambil menunggu kondisi normal belajar di sekolah.