Senin 27 Jul 2020 23:18 WIB

Pekalongan Dorong Pesantren Dirikan Posko Kesehatan

Posko kesehatan untuk mendukung kesehatan di pesantren.

Posko kesehatan untuk mendukung kesehatan di pesantren. Ilustrasi pesantren
Foto: Republika/ Wihdan
Posko kesehatan untuk mendukung kesehatan di pesantren. Ilustrasi pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN—  Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mendorong seluruh pondok pesantren memiliki pos kesehatan pesantren sebagai upaya mewujudkan kemandirian lembaga pendidikan keagamaan itu dan warga sekitarnya dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Kami berharap setiap lembaga ponpes di daerah ini segera membentuk poskestren. Demikian pula bagi yang sudah ada dapat terus memaksimalkan keberadaannya dan gencar menyosialisasikan pada para santri dan warga sekitar lebih disiplin menerapkan PHBS dalam rangka pencegahan dan penularan Covid-19," kata Wali Kota Pekalongan, Saelany Mahcfudz, pada acara Sosialisasi Poskestrendi Pekalongan, Senin (27/7).

Baca Juga

Menurut dia, keberadaan poskestren diperlukan dalam sebuah tatanan ponpes untuk memberikan manfaat secara maksimal pada para santri dan para pemangku kepentingan ponpes agar kondisinya bisa lebih sehat, khususnya di tengah pandemi Covid-19.

"Oleh karena itu, dengan adanya gagasan pembentukan poskestren ini, kami menyambut positif dan diharapkan para pengelola, pengurus dan santri yang ditunjuk menjadi kader kesehatan nantinya mampu menjadi pelopor gerakan hidup sehat di lingkungan pesantren," katanya.

Selain itu, dia menegaskan, kegiatan sosialisasi ini tidak hanya seremonial saja, tetapi juga harus dipahami dan di implementasikan dalam mematuhi protokol kesehatan, seperti wajib bermasker, rutin mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak aman, dan pola hidup sehat dalam menyambut adaptasi kebiasaan baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, mengatakan pembentukan poskestren ini sangat dibutuhkan dalam upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes.

Kegiatan sosialisasi ini, kata dia, diikuti oleh 36 perwakilan pengurus ponpes yang akan dilakukan dua sesi yaitu pada pagi dan siang sebagai upaya mengurangi kerumunan massa.

"Pada rapat koordinasi yang dilakukan sebelumnya, para pengurus ponpes berkomitmen membentuk poskestren di masing-masing ponpes. Selanjutnya para kader akan diberikan pembinaan berupa pelatihan yang akan dilaksanakan, Rabu (29/7)," katanya.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement