Selasa 28 Jul 2020 00:41 WIB

Sekolah Dibuka, Ahli: Seberapa Menularnya Anak Masih Misteri

Anak usia 10-19 tahun lebih tinggi risikonya tularkan Covid-19, kata peneliti Korsel.

Rep: Mabruroh/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang staf kesehatan yang mengenakan alat pelindung menyemprot disinfektan untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona baru sebelum sekolah dibuka kembali di kafetaria sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin (11/5). Penelitian di Korea Selatan menyebut, penularan Covid-19 pada anak usia di atas 10 tahun lebih tinggi daripada anak di bawah usia 10 tahun.
Foto: AP
Seorang staf kesehatan yang mengenakan alat pelindung menyemprot disinfektan untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona baru sebelum sekolah dibuka kembali di kafetaria sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin (11/5). Penelitian di Korea Selatan menyebut, penularan Covid-19 pada anak usia di atas 10 tahun lebih tinggi daripada anak di bawah usia 10 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekolah-sekolah di Amerika Serikat (AS) akan kembali dibuka di saat virus corona masih menjadi wabah mematikan saat ini. Rencana pembukaan kembali sekolah-sekolah pada musim gugur pun menuai perdebatan di AS.

Dokter senior dan Koordinator Gugus Tugas Virus Corona Gedung Putih Dr Deborah Birx mengatakan kekhawatiran terhadap anak-anak yang kembali ke sekolah. Terlebih, belum dapat dipastikan seberapa cepat virus-virus tersebut akan menyebar terhadap anak-anak di bawah usai 10 tahun.

Baca Juga

"Kita tahu bahwa anak-anak di bawah usia 18 tahun cenderung tidak mudah jatuh sakit, tetapi ada yang mengalami gejala lebih berat lagi jika mereka sudah memiliki gangguan kesehatan," kata Birx dalam wawancaranya dengan NBC TODAY, dilansir Fox News, Senin (27/7).

Terlepas dari sebuah penelitian yang telah dilakukan Korea Selatan, Birx belum bisa memprediksi apakah anak-anak di bawah usia 10 tahun di AS tidak menyebarkan virus seperti halnya anak-anak yang usianya lebih tua.

"Saya pikir itu masih sebuah pertanyaan terbuka yang perlu dipelajari di Amerika Serikat. Kita tentu tahu dari penelitian lain bahwa anak-anak di bawah 10 tahun bisa terinfeksi, hanya saja tidak jelas seberapa cepat mereka menyebarkan virus," ungkap Birx.

Birk mengungkapkan, penelitian terbaru dari Korea Selatan menyebutkan bahwa pembukaan kembali sekolah dapat memicu penularan Covid-19 yang lebih tinggi lagi. Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa penularan virus cenderung berasal dari anak-anak usia sekolah yang lebih dewasa, sedangkan anak-anak di bawah usia sembilan tahun jarang menular.

Penulis penelitian menyebutkan bahwa penelitian dilakukan dalam skala besar, yakni pada usia 10 sampai 19 tahun. Penelitian dilakukan kepada 65 ribu orang selama 10 hari setelah kasus Covid-19 terdeteksi di Korea Selatan. Selama itu, peneliti menemukan total 11,8 persen kontak antaranggota keluarga dari "pasien indeks" yang memiliki infeksi Covid-19.

"Investigasi skala besar kami menunjukkan bahwa pola penularannya mirip dengan virus pernapasan lainnya," tulis para peneliti.

"Meskipun tingkat deteksi Covid-19 untuk kontak anak-anak usia pra sekolah lebih rendah, mereka dapat menunjukkan tingkat serangan yang lebih tinggi ketika sekolah mulai dibuka lagi, berkontribusi pada transmisi Covid-19 di masyarakat," sambung peneliti.

Komentar Brix muncul setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Kamis lalu merilis berbagai alat dan pedoman virtual yang ditujukan untuk membantu sekolah-sekolah yang akan kembali dibuka pada musim gugur. Pedoman tersebut juga tercantum di situs web CDC untuk membantu orang tua memastikan anak-anak mereka dilindungi dan mengikuti tindakan pencegahan penyebaran Covid-19.

Dalam situs tersebut, CDC menyertakan foto dan grafis yang membantu mengingatkan siswa untuk mencuci tangan, panduan pembersihan dan disinfeksi ruang kelas, serta checklist untuk orang tua dan murid demi memastikan mereka memiliki bahan yang cukup selama tahun akademik. CDC juga membuat halaman khusus untuk keamanan pekerja di sekolah.

"Pengetahuan adalah kekuatan dan saya pikir itu sangat penting bahwa presiden kemarin menunjukkan peta di mana kasus-kasus terbaru muncul," kata Birx.

"Itu adalah kasus selama tujuh hingga 14 hari terakhir dan benar-benar menginformasikan kepada publik daerah mana saja di Amerika Serikat yang terus terjadi peningkatan kasus," kata Birx.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement