Selasa 28 Jul 2020 16:25 WIB

PM Lebanon Cemas dengan Ketegangan di Perbatasan Israel

Pasukan Hizbullah dan militer Israel bentrok di perbatasan dua negara.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Tentara Israel siaga di perbatasan Israel-Lebanon.
Foto: AP
Tentara Israel siaga di perbatasan Israel-Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mencemaskan ketegangan yang terjadi di wilayah perbatasan negaranya dengan Israel. Hal tersebut menyusul laporan terjadinya bentrokan antara pasukan Hizbullah dan militer Israel pada Senin (27/7).

"Saya menyerukan kehati-hatian dalam beberapa hari mendatang karena saya khawatir segalanya akan tergelincir ke dalam yang terburuk di tengah ketegangan tinggi di perbatasan," kata Diab, dikutip laman BNN Bloomberg pada Selasa (28/7).

Baca Juga

Pada Senin lalu, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengungkapkan terdapat tiga atau empat pasukan Hizbullah yang menyusup sejauh beberapa meter melintasi Blue Line, yakni garis yang membatasi penarikan mundur Israel dari Lebanon pada 2000. Kontak senjata sempat terjadi tapi tak ada korban jiwa. Peristiwa itu terjadi di sekitar wilayah pertanian Shebaa.

Hizbullah telah membantah laporan bahwa anggotanya menyusup atau melakukan upaya infiltrasi yang menyebabkan bentrokan dengan pasukan Israel. Ia menyebut keterangan Israel adalah sebuah fabrikasi guna menciptakan "kemenangan palsu". "Semua media musuh mengklaim tentang menggagalkan operasi infiltrasi dari wilayah Lebanon ke Palestina yang diduduki. Sama sekali tidak benar," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Aljazirah.

Seorang warga kota Khiam, lima kilometer dari perbatasan selatan Lebanon, mengatakan bahwa dia mendengar sekitar lebih dari 20 ledakan. Ia pun melihat gumpalan asap membubung di dekat Gunung Hermon pada Senin lalu.

Sebuah proyektil Israel pecah di sebuah rumah milik warga sipil. Keluarga yang menghuni tempat itu berhasil selamat tanpa mengalami luka. "Penembakan yang terjadi hari ini di desa Al-Habbariyeh dan kerusakan pada rumah warga sipil tidak akan ditoleransi sama sekali," kata Hizbullah.

Ketua Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) Mayor Jenderal Stefano Del Col telah menghubungi pasukan Lebanon dan Israel. "Dia mendesak pengekangan maksimum," ujar juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement