Selasa 28 Jul 2020 16:53 WIB

Tes Swab Massal Di Purbalingga Terbentur Sumber Dana

Tahun ini Purbalingga juga menggelar Pilkada yang menyedot anggaran besar

Rep: eko widiyatn/ Red: Hiru Muhammad
Kabupaten Purbalingga
Foto: .
Kabupaten Purbalingga

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Tes swab massal hingga mencapai 1 per 1.000 penduduk di satu wilayah, tampaknya akan sulit dilakukan Pemkab Purbalingga. Sesuai ketentuan WHO dan juga instruksi dari pemerintah pusat, daerah memang diminta untuk lebih masih melakukan test swab.

Dengan penduduk sekitar 1 juta jiwa,  seharusnya test swab dilakukan terhadap sedikitnya 1.000 orang."Itu tergantung sumber daya masing-masing daerah. Hal ini karena semuanya diserahkan ke daerah, baik untuk penyediaan alat, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sebagainya," jelas Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga drg Hanung Wikantono, Selasa (28/7).

Dia menyebutkan, Pemkab Purbalingga memang berupaya untuk bisa melakukan tes swab secara massal dan masif. Namun dia menyatakan, upaya itu masih terkendala ketersediaan  sumber daya. "Tahun ini, Purbalingga juga menyelenggarakan pilkada yang menyedot anggaran cukup besar," katanya.

Untuk itu dia mengakui, alat tes swab yang tersedia di Purbalingga saat ini masih terbatas, kurang lebih hanya untuk sekitar 200 tes. Sedangkan untuk rapid test, tersedia 800 kali tes.

Terkait dengan ketersediaan alat tes swab ini, Hanung menyatakan, pihaknya telah menggunakan sebagian. antara lain, untuk melakukan tes swab secara acak di GOR Goentoer Darjono pada Ahad (16/7). Saat itu, ada 34 alat tes swab yang digunakan untuk melakukan tes terhadap warga yang dipilih secara acak.

Sedangkan pada Selasa (28/7) dan Rabu (28/7), pihaknya akan melakukan tes swab terhadap para pejabat Pemkab. "Hari ini dan besok, ada 20 pejabat di lingkungan Setda yang dilakukan tes swab akan dilakukan tes swab. Pejabat yang dites terdiri dari Asisten Sekda, Staf Ahli, Kepala Bagian dan Camat," katanya.

Dia menyebutkan, dalam pelaksanaan tes ini sebenarnya ada 35 alat tes swab yang disediakan. Namun dari 35 alat tes tersebut, hanya 21 alat tes yang digunakan. "Untuk para kepala OPD dan pejabat, pelaksanaan tes akan diagendakan di waktu mendatang menunggu pengadaan alat swab lebih dulu," ujarnya.

Hanung juga menuturkan, data sebaran Covid-19 Kabupaten Purbalingga hingga saat ini mencapai 72 orang yang terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu, sebanyak  63 orang sudah dinyatakan sembuh, 8 orang masih dirawat dan seorang meninggal. n eko widiyatno

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement