Selasa 28 Jul 2020 16:56 WIB

Layanan Posyandu di Tasikmalaya akan Diaktifkan Kembali

Layanan posyandu tak boleh terhenti terlalu lama.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat saat diwawancara di kantornya, Jumat (5/6).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat saat diwawancara di kantornya, Jumat (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya berencana mengaktifkan kembali layanan posyandu setelah sempat terhenti selama masa pandemi Covid-19. Aktivasi kembali layanan posyandu didasarkan kasus Covid-19 di wilayah itu mulai dapat dikendalikan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya telah melakukan pembahasan untuk aktivasi kembali layanan posyandu sejak dua pekan lalu. Menurut dia, layanan posyandu tak boleh terhenti terlalu lama.

Ia menilai, layanan posyandu itu memiliki peranan sangat penting dalam aspek preventif dan promotif kesehatan. "Karena itu, kita ingin layanan itu kembali berjalan," kata dia, saat dihubungi Republika, Selasa (28/7).

Uus menjelaskan, salah satu pertimbangan layanan posyandu dapat kembali berjalan adalah, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya mulai terkendali. Menurut dia, agar kasus Covid-19 tetap bisa terkendali dalam masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), kegiatan pendukung kesehatan lainnya harus mulai bergerak.

"Salah satunya posyandu ini," ujar dia.

Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sedang melakukan pelatihan peningkatan kompetensi kepada para kader posyandu. Selain itu, para kader posyandu juga diberi pembekalan agar dapat memberikan layanan saat pandemi.

Menurut Uus, pelatihan dan pembekalan itu akan dilakukan hingga Rabu (29/7). "Inysaallah setelah pembekalan, Kamis (30/7) mulai bisa berjalan posyandu seperti biasa," kata dia.

Ia mengatakan, tugas utama para kader posyandu selama masa pandemi akan berjalan seperti biasa, yaitu melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Selain itu, para kader posyandu juga akan mendampingi petugas kesehatan di lapangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement