REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak dua kali kejadian gempa yang bersumber di Sukabumi terjadi pada Selasa (28/7). Namun guncangan gempa tersebut sebagian besar tidak dirasakan oleh warga.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, kejadian gempa pertama terjadi pada pukul 09.00 WIB. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 4.1.
Episenter terletak pada koordinat 7.89 LS dan 107 BT, atau tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 108 kilometer Tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 19 kilometer. Sementara gempa kedua terjadi pada pukul 13:47 WIB.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 2.5. Episenter terletak pada koordinat 7.07 LS dan 106.95 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 kilometer Tenggara Kota Sukabumi dengan kedalaman 10 kilometer.
"Dalam sehari ada dua kali gempa yang berpusat di Kota Sukabumi," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, Selasa (28/7). Namun dari laporan di lapangan gempa ini tidak menyebabkan kerusakan.
Zulkkarnain mengatakan, data BMKG dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat penyesaran dalam lempeng (intraplate) Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Tegalbuleud dengan Skala Intensitas III MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan.
"Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Zulkarnain. Sementara gempa kedua pada Selasa siang dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.
Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Nyalindung, Kabupaten Sukabumi dengan Skala Intensitas III MMI. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.