REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam menangguhkan seluruh penerbangan dari dan ke Da Nang, mulai Selasa (18/7). Penangguhan dilakukan setelah sedikitnya 14 kasus virus Covid-19 terdeteksi di kota itu.
Pada Senin, pemerintah mengatakan, telah meminta Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam (CAAV) mengizinkan maskapai penerbangan domestik untuk secara signifikan meningkatkan jumlah penerbangan dari Da Nang ke 11 kota Vietnam. Hal ini guna membantu mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar wisatawan.
Evakuasi diperkirakan akan memakan waktu empat hari. Namun, tidak ada kejelasan sejauh mana penerbangan khusus diberikan untuk membantu orang-orang meninggalkan Danang.
Vietnam kembali mengambil langkah waspada setelah pihak berwenang pada Sabtu (25/7), mengonfirmasi penularan lokal pertama sejak April. Pemerintah setempat menemukan tiga kasus lainnya, dan semuanya berada di sekitar Danang.
Sebanyak 11 kasus lain terkait dengan sebuah rumah sakit di Da Nang juga dilaporkan pada Senin (27/7). Semua layanan kereta api dari dan ke Dan Nang juga telah ditangguhkan.
Kota pusat pariwisata Vietnam itu telah memberlakukan kembali pembatasan sosial selama akhir pekan setelah pemerintah mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 yang ditularkan di dalam negeri. Langkah-langkah karantina yang ketat dan program pengujian yang agresif dan luas, Vietnam berhasil menekan infeksi menjadi hanya 431 kasus, dan melaporkan tidak ada kematian.
Vietnam masih tertutup bagi pariwisata asing. Namun lonjakan wisatawan domestik terjadi karena turis ingin memanfaatkan diskon penerbangan dan paket liburan ke resor-resor lokal.