Selasa 28 Jul 2020 20:06 WIB

Kadin: Lawan Deindustrialisasi Dini dengan Hilirisasi

Kontribusi sektor industri pernah mencapai 29 persen terhadap pertumbuhan ekonomi RI.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P Roeslani.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P Roeslani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan bahwa hilirisasi penting dilakukan, salah satunya untuk melawan deindustrialisasi dini. Menurutnya, hilirisasi dapat memperkuat struktur industri.

“Kami melihat urgensi dari hilirisasi. Memang hilirisasi sangat perlu kita lakukan. Karena untuk nilai tambah, bisa memberikan dampak ekspor yang sangat signifikan. Jadi, ini bisa kita gunakan untuk melawan deindustrialisasi dini,” kata Rosan dalam seminar web bertajuk ‘Mid-Year Economic Outlook 2020’ di Jakarta, Selasa (28/7).

Baca Juga

Menurut Rosan, kontribusi sektor industri pernah mencapai 29 persen terhadap pertumbuhan ekonomi, namun saat ini angkanya hanya mencapai 20 persen. “Untuk itu, hilirisasi perlu kembali kita dorong,” ungkap Rosan.

Selain meningkatkan nilai tambah suatu komoditas, Rosan menyampaikan bahwa hilirisasi mampu memperbesar peran Indonesia dalam rantai pasok global. Kemudian, mampu mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja, memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap penerimaan negara.

“Selanjutnya, hilirisasi juga mengoptimalisasi subtitusi impor dan pengembangan ekspor, sehingga perolehan devisa lebih optimal,” ujar Rosan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement