REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan bahwa hilirisasi penting dilakukan, salah satunya untuk melawan deindustrialisasi dini. Menurutnya, hilirisasi dapat memperkuat struktur industri.
“Kami melihat urgensi dari hilirisasi. Memang hilirisasi sangat perlu kita lakukan. Karena untuk nilai tambah, bisa memberikan dampak ekspor yang sangat signifikan. Jadi, ini bisa kita gunakan untuk melawan deindustrialisasi dini,” kata Rosan dalam seminar web bertajuk ‘Mid-Year Economic Outlook 2020’ di Jakarta, Selasa (28/7).
Menurut Rosan, kontribusi sektor industri pernah mencapai 29 persen terhadap pertumbuhan ekonomi, namun saat ini angkanya hanya mencapai 20 persen. “Untuk itu, hilirisasi perlu kembali kita dorong,” ungkap Rosan.
Selain meningkatkan nilai tambah suatu komoditas, Rosan menyampaikan bahwa hilirisasi mampu memperbesar peran Indonesia dalam rantai pasok global. Kemudian, mampu mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja, memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap penerimaan negara.
“Selanjutnya, hilirisasi juga mengoptimalisasi subtitusi impor dan pengembangan ekspor, sehingga perolehan devisa lebih optimal,” ujar Rosan.