Selasa 28 Jul 2020 23:12 WIB

Konser Drive-In The Chainsmokers Dikritik

Konser The Chainsmokers dianggap abaikan aturan jarak sosial.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Konser drive-in yang digelar The Chainsmokers di New York, Amerika Serikat, Sabtu (25/7), menuai kritik (Foto: The Chainsmokers)
Foto: profilbos.com
Konser drive-in yang digelar The Chainsmokers di New York, Amerika Serikat, Sabtu (25/7), menuai kritik (Foto: The Chainsmokers)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Konser drive-in yang digelar The Chainsmokers di New York, Amerika Serikat, Sabtu (25/7), menuai kritik. Penonton yang seharusnya menyimak pertunjukan dari dalam mobil masing-masing malah mengabaikan aturan jarak sosial.

Aksi duo disjoki Alex Pall dan Andrew Taggart itu sebenarnya berniat baik. Mereka menggelar konser amal di area seluas 100 ekar di The Hamptons guna menggalang dana. The Chainsmokers bekerja sama dengan penggalang dana Safe & Sound.

Baca Juga

Tiket per mobil mulai dari 1.250 dolar AS (sekitar Rp 18 juta), dengan kelas super VIP sebesar 25 ribu dolar AS (sekitar Rp 363 juta). Semua didonasikan ke No Kid Hungry, Southampton Fresh Air Home, dan Children’s Medical Fund di New York.

Sayangnya, dalam video yang beredar di media sosial, para penonton konser berjoget di depan panggung, saling berdekatan satu sama lain meski tidak berimpitan. Foto-foto menunjukkan sebagian peserta memakai masker, namun tidak semuanya.

Kondisi itu membuat Komisaris Kesehatan New York, Howard Zucker, langsung menghubungi supervisor kota Southampton, Jay Schneiderman. Dalam suratnya, dia mengatakan sangat terganggu atas apa yang terjadi dalam konser tersebut. Zucker menganggapnya sebagai pelanggaran aturan.

"Saya bingung bagaimana Southampton bisa mengeluarkan izin untuk acara semacam ini, bagaimana mereka percaya itu legal dan bukan ancaman kesehatan yang sangat jelas bagi masyarakat," tulisnya.

Promotor In The Know Experiences dan Invisible Noise memberikan pernyataan sebagai respons atas keberatan tersebut. Mereka bersikeras sudah berupaya melakukan protokol kesehatan, termasuk meminta 2.000 penonton tetap berada dalam kendaraan.

Mereka mengklaim telah mengikuti pedoman yang dibuat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Dua pekan sebelum acara, semua tamu diharuskan memeriksa suhu tubuh harian secara mandiri, mempertahankan di bawah 37,5 derajat Celsius.

Saat tiba di lokasi, tim mengecek suhu tubuh semua orang tanpa terkecuali. Mereka diberi masker wajah tambahan meski masing-masing sudah memakainya, baru kemudian diarahkan ke area parkir yang jaraknya berjauhan antara kendaraan.

Menurut promotor, ada aturan penonton tidak boleh keluar dari mobil dalam kondisi apapun, kecuali jika ingin ke kamar kecil. Bahkan, promotor menyampaikan ada pembatas di bagian pit, yang mungkin tidak terlihat dalam sejumlah foto yang beredar.

Setelah New York, Chainsmokers dijadwalkan menggelar konser serupa di Miami, Los Angeles, Nashville, Chicago, dan Atlanta. Format konser demikian semakin populer selama pandemi, dikutip dari laman Variety, Selasa (28/7).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement