Rabu 29 Jul 2020 07:37 WIB

MUI Sosialisasikan Pola 5 Sehat 6 Sempurna di Makassar

pola lima sehat-enam sempurna perlu disosialisasikan, didesiminasikan dan ditularkan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Hiru Muhammad
Tim Penanggulangan Bencana (TPB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang dipimpin Kiai Sodikun dan Ustaz Nadjamuddin Ramly memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad (26/7).
Foto: Fuji E Permana /Republika
Tim Penanggulangan Bencana (TPB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang dipimpin Kiai Sodikun dan Ustaz Nadjamuddin Ramly memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim Penanggulangan Bencana (TPB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bertemu dengan MUI Provinsi Sulawesi Selatan dan MUI Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada Selasa (28/7) malam. TPB MUI Pusat yang dipimpin Kiai Sodikun dan Ustaz Nadjamuddin Ramly berdialog dan mengingatkan lagi pola lima sehat-enam sempurna agar terus disosialisasikan.

Sekretaris TPB MUI Pusat, Ustaz Nadjamuddin Ramly mengatakan, penyebaran dan penularan Covid-19 semakin meningkat, sementara dampak dari virus Corona ini sangat berbahaya. Maka MUI mengeluarkan sebuah slogan lima sehat-enam sempurna, agar bisa memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Lima sehat-enam sempurna adalah, pertama, selalu memakai masker, menggunakan masker ini sangat perlu," kata Ustaz Ramly yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 MUI Divisi Penyaluran Bantuan kepada Republika, Selasa (28/7) malam. 

Ia menjelaskan, kedua, jaga jarak sehat atau physical distancing. Ketiga, sering cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir. Keempat, olahraga yang teratur, istirahat yang cukup dan jangan panik. Kelima, makan makanan yang halal, baik dan bergizi. Enam sempurna adalah tawakal dan senantiasa mengharapkan ridho Allah SWT.

Wakil Ketua Satgas Covid-19 MUI ini menegaskan, apapun ikhtiar yang manusia lakukan harus disertai dengan tawakal dan mengharap ridho Allah SWT. Artinya manusia harus tekun dalam berikhtiar sambil tetap bersabar dan percaya diri. Insya Allah dengan keridhoan Allah, Allah akan menjauhkan manusia dari segala macam penyakit.

Pola lima sehat-enam sempurna disosialisasikan lagi ke MUI Provinsi Sulawesi Selatan dan MUI Kabupaten/ Kota yang ada di Sulawesi Selatan. "Sebelumnya telah disosialisasikan kepada 34 MUI provinsi se-Indonesia, 514 MUI kabupaten/ kota, 7.800 MUI kecamatan, dan 28.515 MUI kelurahan/ desa dan nagari," ujarnya.

Ustaz Ramly mengingatkan, pola lima sehat-enam sempurna perlu disosialisasikan, didesiminasikan dan ditularkan ke masyarakat. Supaya pola lima sehat-enam sempurna bisa menjadi gerakan budaya secara masif yang secara inheren melekat pada karakter dan tabiat masing-masing warga.

Sebelumnya, TPB MUI Pusat telah menyalurkan bantuan untuk meringankan beban korban bencana alam di Kabupaten Luwu Utara dan Wajo, Sulawesi Selatan. Masyarakat di Luwu tertimpa musibah banjir bandang yang membawa material lumpur, pasir dan bongkahan pohon. Akibatnya sekitar sebanyak 14 ribu orang tinggal di pengungsian. Sementara, masyarakat di Wajo tertimpa musibah banjir akibat luapan sungai dan Danau Tempe. Akibatnya sebanyak sekitar 17 ribu rumah terendam banjir.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement