Rabu 29 Jul 2020 11:37 WIB

BWF Batalkan Empat Turnamen Bulu Tangkis di Asia

Ini akibat perkembangan situasi pandemi corona yang masih mengkhawatirkan.

 Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund.
Foto: in.reuters.com
Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengeluarkan keputusan pembatalan empat turnamen yang berlangsung di kawasan Asia Timur pada bulan September 2020. Ini akibat perkembangan situasi pandemi corona yang masih mengkhawatirkan.

Dalam laman resmi BWF yang diakses hari Rabu (29/7), keempat turnamen yang dibatalkan pelaksanaannya yaitu Taipei Open (1-6 September), Korea Open (8-13 September),

China Open (15-20 September), dan Japan Open (22-27 September).

"Keputusan untuk membatalkan turnamen ini dibuat demi kepentingan kesehatan para pemain, penonton, relawan, dan asosiasi anggota. Kami sangat kecewa harus membatalkan turnamen, tetapi keamanan dan kesehatan semua orang yang terlibat adalah hal yang paling penting saat ini," kata Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund dalam pernyataan resminya.

BWF menyebutkan, keputusan tersebut diambil setelah melalui pertimbangan teknis, pengamatan situasi terbaru, serta konsultasi dengan tuan rumah event yang bersangkutan.

"Kami merasakan kekecewaan banyak orang di seluruh dunia yang menantikan kembalinya bulu tangkis, dan menghargai semua dukungan besar dari para penggemar dan mitra karena kami terus berusaha menggelar turnamen di sisa musim 2020," kata Lund menambahkan.

Lebih lanjut Lund menyebutkan, BWF akan terus menyesuaikan diri dengan perubahan untuk memastikan setiap kegiatan bulu tangkis sepenuhnya mematuhi peraturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), otoritas kesehatan setempat, dan pembatasan perjalanan internasional dan domestik.

Setelah pengumuman ini, BWF dan para mitranya secara ketat akan memantau dan mematuhi semua pedoman pemerintah tentang turnamen yang akan datang. Pembaruan pada sisa turnamen untuk tahun 2020 akan dilakukan sesegera mungkin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement