Rabu 29 Jul 2020 12:14 WIB

Ketika Israel Mengubah Masjid Jadi Sinagoge Hingga Bar

Israel telah mengubah 15 masjid menjadi sinagoge.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Ketika Israel Mengubah Masjid Jadi Sinagoge Hingga Bar. Seorang pria Palestina berjalan di dekat semprotan tembok yang dilukis dengan slogan-slogan anti-Palestina dalam bahasa Ibrani yang berbunyi, pengepungan terhadap orang-orang Arab, bukan pada orang-orang Yahudi, tanah Israel adalah untuk orang Israel, di sebuah masjid di el-Bireh, dekat kota itu. Kota Ramallah di Tepi Barat, Senin (27/7/2020).
Foto: AP / Nasser Nasser
Ketika Israel Mengubah Masjid Jadi Sinagoge Hingga Bar. Seorang pria Palestina berjalan di dekat semprotan tembok yang dilukis dengan slogan-slogan anti-Palestina dalam bahasa Ibrani yang berbunyi, pengepungan terhadap orang-orang Arab, bukan pada orang-orang Yahudi, tanah Israel adalah untuk orang Israel, di sebuah masjid di el-Bireh, dekat kota itu. Kota Ramallah di Tepi Barat, Senin (27/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Anggota Komite Warga Arab Israel Kamal Khatib mengenang hingga 1948, masjid-masjid di Palestina masih menjadi magnet bagi Muslim. Namun berjalannya waktu, lokasi tersebut semakin ditinggalkan. Terlebih, seiring keluarnya warga Palestina dari rumah dan wilayah mereka (Nakba).

Sejalan dengan itu, mayoritas penduduk Tiberias (Palestina dahulu), ia sebut juga melarikan diri ke Suriah dan Lebanon. Namun, hal itu berbeda dengan keluarga Zaydani, yang memilih pindah ke Nazareth karena keinginan untuk merawat masjid.

Baca Juga

Pada 1743 silam, penguasa Palestina era Utsmani, Zahir al-Umar al-Zaydani memang membangun masjid di Tiberias Utara. Masjid yang kemudian menjadi landmark kota itu juga dikenal sebagai masjid Zaydani, dengan arsitektur Mameluke disertai kubah dan menara. Tetapi, bentuknya kini semakin tergerus.

Khatib mengatakan, alasan keluarga Zaydani tak pergi jauh karena mereka meminta izin pada pemerintah Israel untuk merenovasi masjid itu. "Namun, Kota Tiberias menolak, dengan alasan akan merenovasi, tetapi tidak ada yang terjadi," katanya seperti dikutip Anadolu Agency.

Dia menyebut, sejak eksodus warga Tiberias, masjid tersebut ditutup oleh otoritas Israel. Bahkan, Israel juga melarang jamaah dan pengunjung memasukinya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement