REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan semua pihak terutama umat Muslim yang akan menyembelih hewan qurban pada saat Hari Raya Idul Adha agar betul-betul menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19
"Kita sudah berdiskusi dengan MUI dan juga ada protokol kesehatan untuk Idul Adha guna menekan penyebaran virus," kata Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah, Rabu (29/7).
Pertama, pelaksanaan Idul Adha terutama saat masyarakat atau pengurus masjid menyembelih hewan qurban diminta tidak ada kerumunan massa. Kemudian, terkait pendistribusian daging qurban.
Pada tahapan ini petugas masjid diminta secara langsung mengantarkan kepada penerima. Artinya, masyarakat diharapkan tidak berbondong-bondong ke masjid untuk mengambil daging.
"Jadi tidak perlu semua orang datang ke sana dan menimbulkan kerumunan," katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan penerapan protokol kesehatan harus betul-betul dilakukan dengan cara yang benar sesuai anjuran pemerintah. Sebagai contoh, penggunaan masker tidak boleh setengah-setengah. Masih banyak masyarakat yang memakai masker, namun tidak menutupi hidung.
Selain itu, apabila ingin menyentuh area wajah terutama hidung, mata dan telinga maka harus dipastikan tangan dalam keadaan bersih atau steril. Jika tidak sempat secara terus-menerus mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, maka hal itu dapat diganti dengan memakai hand sanitizer atau cairan pembersih tangan.
Dengan cara demikian, upaya pencegahan virus corona atau Covid-19 dapat diminimalisasi oleh semua orang terutama pada saat Hari Raya Idul Adha atau tepatnya saat proses penyembelihan hewan qurban.