Rabu 29 Jul 2020 13:37 WIB

Mendes PDTT Harap Desa Binaan Astra Makin Bertambah

Proses pembangunan di desa tidak boleh keluar dari akar budaya masyarakat yang ada.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengapresiasi Program Desa Sejahtera Astra yang akan meningkatkan desa binaannya dari 685 menjadi 750 desa. Abdul berharap, ke depannya jumlah desa yang dibina bisa bertambah dari waktu ke waktu.
Foto: Humas Astra
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengapresiasi Program Desa Sejahtera Astra yang akan meningkatkan desa binaannya dari 685 menjadi 750 desa. Abdul berharap, ke depannya jumlah desa yang dibina bisa bertambah dari waktu ke waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengapresiasi Program Desa Sejahtera Astra yang akan meningkatkan desa binaannya dari 685 menjadi 750 desa. Abdul berharap, ke depannya jumlah desa yang dibina bisa bertambah dari waktu ke waktu.

Program Desa Sejahtera Astra berfokus pada pengembangan kewirausahaan masyarakat desa. Program ini membina masyarakat desa dari awal terkait pelatihan, membentuk kelembagaan, memberikan sarana prasarana, hingga pemasaran produk.

"Program ini tentu sangat mendukung apa yang menjadi harapan dan cita-cita Kemendes PDTT, dimana segala upaya yang sudah, sedang, dan akan terus kita lakukan untuk upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa mendapat dukungan dari berbagai pihak. Tentu ini sangat sesuai dengan rujukan kita dalam membangun desa," kata Abdul, dalam Kick Off Desa Sejahtera Astra yang disiarkan secara virtual, Rabu (29/7).

Abdul menjelaskan, pedoman pembangunan desa Kemendes PDTT yakni 17 tujuan pembangunan berkelanjutan ditambah dengan kearifan lokal. Akar budaya masyarakat yang menjadi kearifan lokal harus dikembangkan bersamaan dengan peningkatan kesejahteraan desa.

Ia mengatakan, salah satu contoh kearifan lokal adalah masyarakat desa yang cenderung memiliki religiusitas yang kuat. "Apapun kondisi yang kita lihat hari ini, hampir seluruh masyarakat desa kita memiliki religiusitas yang tinggi. Dan ini harus betul-betul kita pertahankan," katanya.

Selain itu, ia juga menegaskan, proses pembangunan di desa tidak boleh keluar dari akar budaya masyarakat yang ada. Menurut dia, pembangunan yang dilakukan harus tetap bertumpu pada kondisi kearifan lokal suatu desa.

"Karena bagaimana pun, pembangunan akan jangka panjang jika perencanaan proses pembangunan didasarkan pada akar budaya masyarakat desa itu sendiri," kata Abdul menegaskan.

Lebih lanjut, ia berharap dalam kurun waktu tertenu dapat menekan kemiskinan sekecil mungkin di desa. Ia paham betul bahwa kemiskinan tidak mungkin hilang, namun sangat mungkin untuk ditekan angkanya.

Kemendes PDTT juga ingin mewujudkan desa tanpa kelaparan. Terkait hal ini, pihaknya telah mengarahkan program kepada pemenuhan kebutuhan ketahanan pangan di desa.

"Kita sedang merancang agar Rp 40 triliun dana yang ada di kas desa digunakan seefektif mungkin untuk pertumbuhan ekonomi, mendukung desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, dan tentu arah pemanfaatannya untuk ketahanan pangan," ujar dia.

Di samping itu,  ia juga ingin mewujudkan desa sehat dan sejahtera, desa pendidikan yang berkualitas, dan desa berkesetaraan gender. Ia berharap dukungan dari seluruh pihak agar upaya yang dilakukan pemerintah bisa memberikan hasil yang maksimal. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement