REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyebut betapa Covid-19 menjadi tragei besar bagi ekonomi Bali. Dampak yang ditimbulkan bahkan melebihi tragedi kemanusiaan yang pernah terjadi di Bali sebelumnya. "Kami sudah melihat dampak dari berbagai tragedi kemanusiaan, tapi ini yang paling terpuruk," kata Oka dalam Planet Tourism Indonesia 2020 yang digelar secara virtual, Rabu (29/7).
Ia mengungkapkan, ekonomi Bali mengalami minus 1,14 persen pada kuartal pertama tahun ini. Adapun kuartal kedua, berpotensi minus 5-6 persen. Situasi akan semakin berbahaya jika pada kuartal ketiga ekonomi Bali kembali minus sehingga diperlukan langkah-langkah konkret untuk penanganan dampak pandemi.
Oka menuturkan, tak hanya destinasi wisata, para pedagang bunga dan sayur yang notabene usaha skala kecil pun ikut terdampak. Menurut dia, semua lapisan masyarakat harus bahu membahu mengatasi wabah Covid-19 disamping pemerintah yang terus berupaya mencari vaksin yang bisa digunakan.
Bagi sektor industri, ia mengatakan, pemerintah Bali telah menerapkan sertifikasi untuk uji kelayakan pembukaan kembali di masa adaptasi kebiasaan baru. Menurutnya, ada 14 sektor yang sudah diatur oleh pemerintah sehingga diharapkan industri yang beroperasi kembali tetap aman dari ancaman wabah maupun dampak dari wabah itu sendiri.
Saat ini, Oka mengatakan, kegiatan masyarakat perlahan-lahan mulai terlihat di tempat-tempat umum dengan pengawasan pemda. Ia juga mengungkapkan sedikitnya terdapat 6.500 turis asing yang masih berada di Bali dan mulai beraktivitas wisata khususnya di kawasan pesisir pantai."Ada yang terdampak tidak bisa pulang ke negaranya, ada juga yang sengaja datang ke Bali karena dirasa lebih aman. Ini luar biasa sekali," katanya.