REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Tasikmalaya memutuskan untuk menggelar sholat Idul Adha 1441 H. Namun, pelaksanaan sholat Id di Masjid Agung Tasikmalaya dilakukan secara terbatas. 

Ketua Harian DKM Masjid Agung Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi mengatakan, pihaknya telah menggelar musyawarah dengan pengurus DKM terkait pelaksanaan Sholat Id. Dari hasil musyawarah itu disepakati pelaksanaan Sholat Id di Masjid Agung Tasikmalaya tetap akan dilakukan. Kendati demikian, pelaksanaan Shalat Id di Masjid Agung Tasikmalaya akan tetap menerapkan protokol kesehatan. 

"Meski kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya sudah terkendali, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (29/7).

Aminudin menambahkan, pelaksanaan Sholat Id berjamaah di Masjid Agung Tasikmalaya bukan untuk skala kota. Menurut dia, Sholat Id di Masjid Agung Tasikmalaya dikhususkan untuk warga yang tinggal di sekitar lingkungan itu.

Ia menjelaskan, selama ini pelaksanaan sholat berjamaah di Masjid Agung masih tetap beracuan pada protokol kesehatan, seperti menerapkan jaga jarak, memakai masker, dan setiap jamaah yang datang harus melalui bilik sterilisasi. Selain itu, pengurus juga melakukan penyemprotan disinfektan setiap tiga hari sekali.

Sementara dalam pelaksanaan Sholat Id yang akan digelar pada Jumat (31/7), khutbah dari khotib akan dipercepat. Dengan begitu, pelaksanaan Sholat Id tak akan memakan waktu terlalu lama. "Kita tetap maksimalkan antisipasi agar tak terjadi penyebaran kasus di dalam masjid," kata dia.

Aminudin menjelaskan, dalam kondisi normal, masjid yang terletak di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya itu, dapat menampung sekira 45 ribu jamaah. Diprediksi, pada pelaksanaan Sholat Id kali ini, akan ada sekira 20 ribu jamaah yang akan datang. "Kita akan memanfaatkan dua lantai di dalam hingga halaman masjid. Jadi bisa jaga jarak," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika