REPUBLIKA.CO.ID, CHINA -- Digitimes Research memprediksi pabrikan smartphone dari China mengalami penurunan dua digit pada semester kedua 2020. Sementara paruh pertama mengalami turbulen karena Covid-19, paruh kedua ini akan menunjukkan sedikit perbaikan karena situasi ekonomi secara keseluruhan di beberapa pasar utama.
Empat vendor top dari China, Huawei, Oppo, Vivo dan Xiaomi melaporkan 82,3 persen dari total penjualan mereka di rumah karena kendala ekspor. Kendala ini mengakibatkan pengguna tidak bisa membeli ponsel pintar baru di masa ini.
Pengiriman di kuartal kedua mencapai 157 juta, yakni 43,3 persen lebih tinggi dibandingkan kuartal pertama. Namun secara tahunan, jumlahnya turun 15,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dilansir dari GSM Arena, Rabu (29/7), dari perusahaan-perusahaan top, Huawei melihat pertumbuhan pengiriman 2,1 persen per tahun, Oppo dan Vivo mengalami penurunan satu digit. Sementara Xiaomi penjualannya turun hingga 27,1 persen.
Perusahaan dan pengecer China berharap bangkit kembali dengan peluncuran ponsel 5G yang sangat terjangkau dengan harga sekitar 1.000 yuan pada paruh kedua 2020. Digitimes Research menambahkan kebangkitan total kembali ke angka di 2019 sangat tidak mungkin. Ini erat kaitannya dengan prospek ekonomi dunia yang memang lesu.