Kamis 30 Jul 2020 01:05 WIB

India Kembali Blokir Puluhan Aplikasi Asal China

Pemerintah India kembali memblokir banyak aplikasi asal China, Rabu (29/7)

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Bendera India (Ilustrasi). Pemerintah India kembali memblokir banyak aplikasi asal China, Rabu (29/7).
Foto: IST
Bendera India (Ilustrasi). Pemerintah India kembali memblokir banyak aplikasi asal China, Rabu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Pemerintah India kembali memblokir banyak aplikasi asal China, Rabu (29/7). India juga dilaporkan tengah meninjau ratusan aplikasi lain dari perusahaan-perusahaan China yang terkenal dengan alasan masalah keamanan data, privasi nasional, dan mengingat ketegangan hubungan antara kedua negara belakangan.

Seorang pejabat di Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India mengatakan kepada CNN Business bahwa pemerintah India melarang 47 aplikasi tambahan dengan alasan yang sama dengan 59 aplikasi lain yang telah diblokir bulan lalu. Alasan yang dimaksud yakni alasan keamanan nasional. Aplikasi yang masuk dalam larangan awal bulan lalu adalah beberapa aplikasi China terkemuka seperti TikTok yang sangat populer.

Baca Juga

Varian aplikasi kali ini kemungkinan akan mencakup versi yang lebih ringan yang dirancang untuk ponsel cerdas tingkat pemula dengan memori terbatas.

"Meskipun keputusan didasarkan pada fakta bahwa aplikasi baru adalah klon dari aplikasi yang sebelumnya dilarang, kami percaya bahwa ini menandakan niat yang kuat dari sudut pandang pemerintah India tentang sikap mereka tentang keamanan data dan privasi," kata Tarun Pathak, associate director di Counterpoint Research seperti dikutip laman CNN, Rabu.

"Ini pasti akan membuka banyak diskusi tentang aplikasi lain juga," ujarnya menambahkan.

Pada Senin lalu, media India melaporkan bahwa pemerintah Narendra Modi tengah meninjau lebih dari 250 aplikasi lain, termasuk game mobile populer Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) yang diterbitkan oleh Tencent (TCEHY) dan AliExpress, platform belanja dari Alibaba (BABA). PUBG adalah game seluler teratas oleh pengguna aktif bulanan di India tahun lalu.

Langkah-langkah tersebut adalah tanda terbaru kemunduran dalam hubungan India-China. Pekan lalu, India membatasi negara-negara tetangga dari penawaran pada kontrak publik, mengutip alasan pertahanan India dan keamanan nasional.

Pembatasan itu berisi pengecualian untuk Bangladesh, Myanmar dan Nepal, dan sebagian besar dianggap ditujukan untuk China. Ketegangan geopolitik antara kedua negara terus meningkat setelah bentrokan perbatasan yang mematikan bulan lalu menewaskan sedikitnya 20 tentara India.

Banyak warga India menyerukan pemboikotan barang dan jasa asal China, terutama dari industri teknologi dominan China. Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing menyerukan India untuk melindungi hak-hak sah dan kepentingan investor internasional, termasuk perusahaan-perusahaan China.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement