REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sejumlah destinasi wisata yang tersebar di Bandar Lampung dan sekitarnya berangsur ramai, setelah buka sebulan lebih. Protokol kesehatan di lingkungan tempat wisata tetap diberlakukan agar penyebaran virus corona (Covid-19) dapat diminimalkan.
Destinasi wisata yang telah buka awalnya Taman Wisata Lembah Hijau, Pulau Tegal Mas pada 6 Juni 2020. Selanjutnya, menyusul tempat wisata pantai dan pulau lainnya di perairan Teluk Lampung. Diantaranya, Pantai Sari Ringgung, Pantai Mutun, Pantai Clara, Pulau Tangkil, Pulau Pahawang, Taman Rusa, dan beberapa tempat wisata pantai lainnya.
Kedatangan pengunjung tidak saja berasal dari dalam Kota Bandar Lampung tapi juga berasal dari daerah di Provinsi Lampung, juga dari luar Provinsi Lampung seperti Sumatra Selatan, Banten, dan Jakarta. Pengunjung biasanya menikmati liburan di hutan wisata, pantai dan pulau seharian pada akhir pekan.
Menurut Rudi Djunaedi, warga Hanura Kabupaten Pesawaran yang terlibat di tempat wisata pantai, pengunjung tempat wisata pantai dan pulau setelah dibuka awal bulan Juni lalu, semakin ramai.
“Sekarang makin ramai saja di tempat wisata, seperti sudah normal lagi sebelum Covid-19,” kata bapak dua anak tersebut, Rabu (29/7).
Dia mengatakan, pihak pengelola tetap menjaga protokol kesehatan kepada setiap pengunjung yang masuk wilayah tempat wisata mulai dari pintu gerbang masuk hingga di dalam.
Hal sama diberlakukan di Pulau Tegal Mas. Pengunjung yang mendatangi kawasan wisata pulau dan laut tersebut harus mematuhi protokol kesehatan. Untuk menuju pulau tersebut, pengunjung harus melewati tempat wisata lainnya seperti Pantai Mutun. Di tempat tersebut, sudah diberlakukan protokol kesehatan, diantaranya memakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan.
Manajer Pemasaran Operasional Taman Wisata Lembah Hijau Yudi Indra mengatakan, telah menyiapkan sarana protokol kesehatan mulai dari pintu gerbang masuk hingga tempat wisata alam maupun satwa. Pengelola melakukan pemeriksaan satu per satu setiap pengunjung yang masuk, termasuk sebelumnya diperiksa pegawai setiap hari.
“Kami periksa dulu karyawan, setelah dibuka baru pengunjung. “Kami batasi kalau pengunjung membeludak, untuk menjaga tidak terjadi kepadatan atau kerumunan,” ujarnya.
Dia mengatakan, selama pandemi Covid-19 tiga bulan lebih tempat wisata Lembah Hijau dan destinasi wisata lainnya tutup total, tidak ada pemasukan sama sekali. Untuk itu, dia mengatakan, Lembah Hijau bersama pengelola destinasi wisata lainnya termasuk pelaku wisata lainnya berniat akan membuka kembali tempat wisatanya pada 6 Juni 2020.
Menurut dia, kalau tidak juga dibuka sesudah tiga bulan lebih tidak ada pemasukan, maka dikhawatirkan tempat wisata banyak yang tutup. Sebab, pengelola tidak dapat menutupi operasional usaha, membayar gaji karyawan, dan juga menjaga fasilitas lainnya.