Rabu 29 Jul 2020 20:05 WIB

Ragam Pekerjaaan Para Nabi Menurut Penuturan Ibnu Abbas RA

Ibnu Abbas menuturkan ragam pekerjaan yang digeluti para nabi terdahulu.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Ibnu Abbas menuturkan ragam pekerjaan yang digeluti para nabi terdahulu. Ilustrasi pedagang.
Foto: wikipedia
Ibnu Abbas menuturkan ragam pekerjaan yang digeluti para nabi terdahulu. Ilustrasi pedagang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perintah untuk memenuhi kebutuhan hidup (ekonomi) tak hanya ditujukan untuk manusia modern saja. Nabi-Nabi Allah SWT yang dimuliakan pun tak luput melakukan pekerjaan sehari-hari yang mereka lakukan sebagai bentuk ibadah.

Dalam buku Harta Nabi karya Abdul Fattah As-Saman dijelaskan mengenai sebuah hadits yang menjabarkan tentang ragam pekerjaan para Nabi dari masa ke masa.

Baca Juga

Diriwayatkan Abdullah bin Abbas, bahwasannya ia berkata kepada seorang laki-laki yang bercakap-cakap dengannya. Ketika ia berbicara dengan para sahabatnya: “Mendekatlah kepadaku,”. Lelaki itu pun berkata: “Semoga Allah memanjangkan umurmu. Demi Allah, alangkah baiknya aku bertanya padamu sebagaimana mereka bertanya,”.

Abdullah bin Abbas kemudian berkata: “Mendekatlah kepadaku, agar aku dapat memberitahukan kepadamu tentang para Nabi yang disebutkan dalam Kitab Allah. Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Adam AS, sungguh dia adalah seorang pembajak.” 

“Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Nuh AS, sungguh dia adalah seorang tukang kayu. Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Idris AS, sungguh dia adalah seorang penjahit. Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Dawud AS, sungguh ia adalah seorang pembuat baju besi.” 

“Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Musa AS, sungguh dia adalah seorang penggembala. Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Ibrahim AS, sungguh ia adalah seorang petani”.

“Kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Shaleh, sungguh dia seorang saudagar. Dan kuberitahukan kepadamu tentang Nabi Sulaiman AS, sungguh dia adalah seorang yang mendapat limpahan kekuasaan dari Allah SWT.” 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement