REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Jawa Barat, menggelar kegiatan sosialisasi perlindungan anak berkebutuhan khusus (ABK) secara virtual. Kegiatan tersebut sebagai bentuk perhatian terhadap kaum difabel serta ikut mendukung Kota Depok sebagai Kota Layak anak (KLA).
"Kegiatan ini rutin kami laksanakan untuk memberikan edukasi kepada anak, termasuk ABK. Kegiatan ini juga bisa menjadi sumber penguatan orang tua bahwa anak merupakan aset yang sangat berharga untuk terus dilindungi," ujar Kepala DPAPMK Kota Depok, Nessi Annisa Handari, dalam sambutannya secara virtual, Rabu (29/7).
Menurut Nessi, terdapat beberapa materi sosialisasi yang disampaikan, antara lain terkait strategi pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi ABK dan trik mendongeng agar anak tidak merasa bosan saat di rumah.
"Peserta sosialisasi terdiri dari orang tua ABK. Sementara narasumbernya ada Kak Resha dan Ibu Leni Psikolog Puspaga dan dihadiri pula oleh Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida," jelas Nessi.
Ketua TP PKK Kota Depok Elly Farida mengapresiasi perangkat daerah (PD) dan stakeholder yang menaruh perhatian terhadap anak-anak, termasuk ABK.
"Tidak bisa dimungkiri saat ini kemampuan siswa ABK perlu diperhitungkan, karena banyak melahirkan prestasi. Mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki anak umum lainnya. Jadi perlu kita bimbing dengan sabar," pungkas Elly.