REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pasukan Garda Revolusi Iran meluncurkan rudal balistik bawah tanah sebagai bagian dari latihan yang melibatkan kapal induk tiruan sebagai sasaran di Selat Hormuz, Rabu (29/7). Atas latihan yang dilakukan tersebut, dua pangkalan Amerika Serikat (AS) untuk sementara siaga atas peluncuran.
Rekaman drone yang ditangkap oleh kelompok itu menunjukkan dua rudal meledak dari posisi tertutup di dataran tinggi gurun di Iran tengah. Puing-puing terlihat berterbangan di udara.
Kepala divisi kedirgantaraan Garda Revolusi, Jenderal Amir Ali Hajizadeh, menyatakan, peluncuran rudal berlangsung pada Rabu (29/7). Dia menjelaskan, latihan itu adalah kali pertama dilakukan, meskipun pasukan paramiliter diketahui memiliki pangkalan bawah tanah yang luas untuk menyembunyikan persenjataan rudal balistiknya.
Laporan siaran televisi pemerintah Iran menayangkan adegan terpisah drone menargetkan jembatan kapal induk tiruan. Dalam serangkaian latihan serangan ini, tidak ada laporan tentang jenis rudal yang digunakan.
Tembakan rudal balistik yang terdeteksi dari latihan itu mengakibatkan pasukan AS disiagakan di Pangkalan Udara Al-Dhafra di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab, dan Pangkalan Udara Al-Udeid, markas depan Komando Pusat militer AS di Qatar. Kedua pangkalan itu berjarak ratusan kilometer jauhnya dari tempat Iran menempatkan replika kapal induk.
"Insiden itu berlangsung selama beberapa menit dan semua dinyatakan jelas setelah ancaman ... telah berlalu," kata juru bicara Komando Pusat, Mayor Angkatan Darat AS Beth Riordan.
Sebelum latihan rudal tersebut, kantor berita semi-resmi dekat dengan Garda Revolusi sehari sebelumnya memperlihatkan rekaman latihan yang disebut "Great Prophet 14" yang sudah dilakukan. Dalam laporan itu memperlihatkan senjata anti-pesawat menembaki drone target di dekat kota pelabuhan Bandar Abbas.
Rekaman televisi negara juga menunjukkan berbagai rudal ditembakkan dari kapal cepat, truk, peluncur, dan helikopter, beberapa di antaranya menargetkan sasaran palsu. Seorang komandan mengatakan bahwa pasukan yang hanya bertanggung jawab kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berencana untuk menembakkan rudal balistik jarak jauh juga selama latihan yang berlangsung Rabu.