Rabu 29 Jul 2020 22:15 WIB

Nasib Pemain Muda Muenchen di Masa Guardiola

Pep Guardiola tidak jarang memberikan kesempatan para produk akademi jalani debut.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Manchester City manager Pep Guardiola reacts, as play resumes behind closed doors following the outbreak of the coronavirus disease (COVID-19).
Foto: REUTERS/Peter Powell/Pool
Manchester City manager Pep Guardiola reacts, as play resumes behind closed doors following the outbreak of the coronavirus disease (COVID-19).

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Kendati kerap dianggap sebagai pelatih yang mengandalkan kehadiran pemain bintang dalam mengantarkan tim besutannya meraih prestasi, tapi Pep Guardiola juga tidak jarang memberikan kesempatan para produk akademi sepak bola tim besutannya.

Sergio Busquets, Thiago Alcantara, dan Sergi Roberto menjadi pemain-pemain yang dipromosikan Guardiola kala masih membesut Barcelona. Hingga kini, para pemain tersebut masih menjadi pilihan utama di klubnya masing-masing.

Baca Juga

Namun, tidak jarang, pemain-pemain yang dipromosikan Guardiola ke tim utama tidak mampu bertahan di level tertinggi dan menjaga konsistensi performa. Ujungnya, para pemain tersebut tersingkir dari tim utama dan tampil di kasta kompetisi kelas dua.

Kondisi ini begitu terlihat dalam kiprah-kiprah pemain yang melakoni debut di tim utama Bayern Muenchen saat Guardiola menukangi Die Bayern pada 2013 hingga 2016. selama tiga musim menukangi Muenchen, pelatih asal Spanyol itu berhasil mempersembahkan tiga titel Bundesliga buat Die Bayern.

Namun, selama rentang waktu tersebut, Guardiola gagal menelurkan pemain-pemain berkualitas, yang layak menyandang status sebagai penggawa andalan Muenchen pada masa mendatang.

Setidaknya ada enam pemain jebolan akademi sepak bola Muenchen yang dipromosikan Guardiola selama tiga musim menukangi Die Bayern. Namun, dari enam pemain tersebut, tidak ada yang mampu bertahan dan akhirnya tersingkir dari Bayern Muenchen dan bahkan ada yang tidak memiliki klub pada saat ini. Berikut pemain-pemain junior Muenchen, yang dipromosikan Guardiola selama membesut Muenchen:

Lukas Raeder

Direkrut dari Schalke pada usia 19 tahun, Raeder melakoni debut bersama tim utama Muenchen pada 2014. Pada saat itu, Raeder masuk menggantikan Manuel Neuer. Namun, sejak saat itu, Raeder hanya mengemas dua caps. Akhirnya Raeder dilepas ke Vitoria Setubal pada 2014 atau pada tahun terakhirnya di kontraknya bersama Muenchen.

Namun, performa Raeder di klub asal Portugal itu tidak terlalu meyakinkan. Sempat tampil selama semusim bersama Bradford City, Raeder kini kembali ke Jerman dan memperkuat Vfb Lubeck, yang tampil di kasta ketiga kompetisi sepak bola Jerman.

Ylli Sallahi

Selama dua tahun memperkuat tim Bayern Muenchen II, Sallahi akhirnya mendapatkan kepercayaan tampil di tim utama Muenchen pada April 2014. Sayangnya, bek kiri asal Austria itu melakoni debutnya dengan penuh kekecewaan. Masuk menggantikan David Alaba, Sallahi gagal membawa Muenchen meraih kemenangan. Muenchen malah dibekap Augsburg, 0-1, April 2014. Itu menjadi satu-satunya caps Sallahi bersama Muenchen.

Pada Januari 2015, Sallahi bergabung bersama Karlsruher SC, yang tampil di Bundesliga 11. Namun, sejak memutuskan mengakhiri kontraknya bersama Karlsruher pada akhir musim 2016/2017, Sallahi sudah tidak memperkuat satu klub pun hingga saat ini.

Julian Green

Julian Green tercatat menjadi pemain asal Amerika Serikat termuda yang mampu mencetak gol di pentas Piala Dunia, tepatnya di gelaran Piala Dunia 2014. Pada saat itu, Green mampu mencetak gol ke gawang Belgia saat baru berusia 19 tahun. Catatan impresif ini seakan kian menegaskan status Green sebagai salah satu talenta muda paling bersinar milik Muenchen. 

Apalagi, pada 2013 silam, Green sempat melakoni debutnya di tim utama Muenchen, tepatnya saat Die Bayern menghadapi CSKA Moskow di pentas Liga Champions. Namun, pada dua musim berikutnya, winger kelahiran Tampa, Florida, Amerika Serikat itu, hanya mengoleksi dua caps di semua ajang. Ujungnya, Green sempat dipinjamkan ke Hamburg selama semusim.

Namun, masa peminjaman di Hamburg juga tidak berlangsung mulus buat Green, yang hanya mengemas lima caps. Sempat direkrut Stuttgart pada 2017, Green terbukti belum bisa kembali menemukan performa terbaiknya. Alhasil, pada 2018, Green dilepas ke klub divisi kedua Liga Jerman, Greuther Furth. 

Di Furth, Green pun berusaha untuk bisa kembali ke timnas Amerika. ''Buat pesepakbola, bisa memperkuat timnas adalah perasaan luar biasa. Saat ini, saya ingin fokus di Furth dan berusaha menampilkan permainan terbaik saya dan kita akan lihat apa yang akan terjadi pada masa mendatang,'' kata Green kepada Pro Soccer Talk, beberapa waktu lalu. 

Gianluca Gandino

Meski baru berusia 17 tahun, Gianluca Gandino dipercaya tampil selama 90 menit di laga Piala Super Jerman, kontra Borussia Dortmund, Agustus 2014. Sayangnya, di laga itu, Muenchen kalah 0-2 dari seteru abadinya tersebut. Sementara debutnya di pentas Bundesliga terjadi saat Muenchen membungkam Wolfsburg, 2-1, Agustus 2014. 

Namun, setelah 11 penampilan berikutnya di semua ajang bersama tim utama Muenchen, Gaudino dilepas ke Chievo pada 2017. Hal ini tidak terlepas penurunan gelandang serang asal Italia tersebut. Bersama Chievo, Gaudino pun hanya tampil di tiga laga di semua ajang. Chievo pun menjual Gaudino ke Young Boys pada awal musim lalu. Kini, gelandang berusia 23 tahun itu tengah mencoba bangkit dengan mengamankan posisi di tim utama Young Boys.

''Itu benar-benar seperti mimpi. Pekan sebelumnya, saya tampil bersama U-19, tapi pada pekan berikutnya, saya tampil bersama pemain-pemain bintang. Namun, saya ternyata belum benar-benar siap. Secara fisik dan mental, saya belum siap untuk bersaing dengan pemain-pemain top tersebut,'' kata Gaundino dalam sebuah wawancara dengan Bild pada 2019 silam.

Sinan Kurt

Setelah mencetak 16 gol dalam 24 laga bersama Borussia Monchengladbach U-19, Kurt direkrut Muenchen pada akhir musim 2013/2014. Tidak hanya itu, Kurt pun dipercaya tampil di tim utama Muenchen oleh Guardiola pada April 2015. Namun, kiprahnya bersama Muenchen ternyata tidak berlangsung lama. Kurt dilepas ke Hertha Berlin pada 2016. Kini, winger berusia 24 tahun itu tengah memperkuat WST Wattens di kasta kedua kompetisi sepak bola Austria. 

Milos Pantovic

Pantovic dipercaya tampil bersama tim utama Muenchen pada musim 2015/2016. Pada saat itu, Pantovic masuk menggantikan Arturo Vidal pada menit ke-92, tepatnya saat Muenchen menghadapi Werder Bremen. Namun, itu menjadi laga pertama sekaligus terakhir penyerang asal Serbia itu buat tim utama Die Bayern. Pada Mei 2018, alumni tim junior Bayern Muenchen itu dilepas ke salah satu kontestan Bundesliga II, Vfl Bochum, dengan status free transfer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement