REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit dari para politisi Amerika Serikat (AS) menggunakan lagu-lagu yang dibuat oleh para musisi dalam kampanye. Namun, penggunaan musik tersebut ternyata tak disertai dengan hak cipta dan kredit kepada musisi.
Hal ini memicu sejumlah musisi ternama dunia mengeluarkan surat terbuka. Mereka menuntut para politisi AS untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum memutar musik pada acara kampanye.
Dilansir di laman Rolling Stone, Rabu (29/7), di dalam surat tersebut para musisi meminta komite partai politik utama di AS untuk menetapkan sebuah kebijakan. Mereka menuntut kebijakan yang mengatur agar para politikus harus mendapatkan izin terlebih dahulu sebelum memakai musik dalam kampanye.
"Sebagai artis, aktivis, dan warga negara, kami meminta Anda (politikus) untuk berjanji bahwa semua kandidat yang didukung akan meminta persetujuan dari artis rekaman dan penulis lagu sebelum menggunakan musik mereka dalam kampanye dan pengaturan politik," demikian keterangan surat terbuka tersebut.