REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah kesempatan menyaksikan langsung laga Aston Villa kontra Bolton Wanderers di pentas Piala FA pada 1993 menjadi awal kecintaan Pangeran William terhadap Villa. Pada saat itu, William, yang baru berusia 11 tahun, begitu terkesan dengan performa Villa dan antusiasme para penggemar tim asal Birmingham tersebut.
''Saat itu, saya duduk di bersama para suppoter Villa dan saya benar-benar menyukainya. Saya merasakan atmosfer yang benar-benar luar biasa,'' kata Williams saat diwawancarai mantan penyerang timnas Inggris, Peter Crouch, untuk salah satu episode di Podcast miliknya, seperti dilansir BBC, Rabu (29/7).
Selama ini, putra sulung dari pasangan Pangeran Charles dan Putri Diana itu memang dikenal sebagai pendukung setia Villa. Selain pengalaman berkesan menyaksikan Villa langsung di stadion Villa Park, Williams juga mengakui, tidak mau seperti kebanyakan para penggemar sepak bola di Inggris, yang cenderung memilih tim-tim besar, seperti Manchester United, atau dalam istilah saat ini kerap disebut Glory Hunter.
''Selain itu, pada saat itu, saya tidak mau mendukung tim-tim seperti Manchester United atau Chelsea, seperti yang banyak dilakukan oleh teman-teman sekolah saya,'' kata Williams.
Selain itu, pria yang berada dalam urutan kedua dalam urutan pewaris tahta kerajaan Inggris itu pun mengaku, begitu terikat dan bangga dengan sejarah panjang Aston Villa. Lahir pada 1982 silam, William memang tumbuh menyaksikan jatuh bangun tim asal Birminham tersebut. Sempat merajai Inggris dan Eropa pada awal dekade 80an, Villa bahkan sempat terpuruk dan mesti turun kasta ke Divisi Championship.
Kecintaan William terhadap Villa pun tidak luntur meski Villa sempat terdegradasi ke Divisi Championship pada musim 2016/2017. Bahkan, kini William mengaku begitu antusias mengikuti perkembangan Villa, terlebih setelah mampu promosi ke Liga Primer Inggris pada musim lalu. Pun saat Villa berhasil menembus partai final Piala Liga Inggris pada musim ini. Sayangnya, di partai puncak Piala FA, Jack Grealish dan kawan-kawan dibungkam juara bertahan, Manchester City, 1-2, awal Maret silam.
''Saya merasakan ikatan emosional yang begitu dalam dengan klub tersebut. Saya merasa, Villa adalah klub asal Midlans yang begitu membanggakan dan sangat spesial. Dalam beberapa tahun terakhir, saya justru begitu merasakan Villa benar-benar tim favorit saya. Saya begitu sering menyaksikan pertandingan mereka, dan bahkan begitu peduli dengan catatan statistik performa mereka,'' kata anggota keluarga kerajaan Inggris yang juga menjabat sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Inggris (FA) tersebut.