REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perwakilan dari Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP PERGUNU) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) berharap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk bertemu dengan para aktor pendidikan di akar rumput.
"Pola komunikasi yang dilakukan Mendikbud sekarang ini terkesan elitis. Kenapa kami dari PERGUNU melihat tidak ada itikad untuk turun ke bawah," kata Wakil Sekretaris PP PERGUNU, Achmad Zuhri, dalam diskusi virtual tentang Program Organisasi Penggerak (POP) yang dipantau dari Jakarta pada Rabu (29/7).
Suara-suara para aktor pendidikan seperti siswa, orang tua dan guru di akar rumput, kata dia, penting untuk didengarkan Mendikbud Nadiem untuk melakukan negosiasi ulang kebijakan yang diterapkan kementeriannya.
Dia meminta agar Nadiem mendatangi sekolah-sekolah untuk mendengarkan informasi utuh akan kondisi yang dialami siswa, orang tua, dan guru yang menghadapi berbagai tantangan di era pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19.
Hal senada disampaikan juga Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim yang berharap Mendikbud Nadiem, yang akrab disapa Mas Menteri, dapat datang ke sekolah-sekolah untuk bertemu dengan guru-guru dan murid di daerah.
"Saya berharap Mas Menteri itu turun berkomunikasi dengan guru-guru kita yang banyak kendala di daerah itu saja, memberikan semangat. Termasuk dengan anak-anak kita yang mengalami banyak kendala," kata Satriwan dalam diskusi tersebut.
Hal itu perlu dilakukan karena pendidikan, tegasnya, pada filosofisnya mendekatkan jarak bukan menjauhkan atau membuat jarak.