Rabu 29 Jul 2020 23:53 WIB

Tukang Ojek Ini Sediakan Wifi Gratis untuk Belajar Siswa

Dia ingin membantu siswa yang kesulitan membeli kuota internet.

Wifi (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Wifi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Warga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berlomba menyediakan wifi atau internet gratis. Tujuannya, untuk membantu siswa yang kesulitan membeli kuota internet maupun kesulitan mendapatkan jaringan internet untuk mengikuti sekolah daring.

Salah satu warga yang menyediakan wifi gratis yaitu Imam Masruh warga Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, yang bekerja sebagai tukang ojek. Untuk mengumumkan adanya wifi gratis, dia menempelkan spanduk di depan rumahnya yang bertuliskan "fasilitas belajar daring wifi gratis untuk siswa tidak mampu" serta tulisan di sepeda motor yang digunakannya untuk membawa penumpang.

Imam mengakui ide awal menyediakan wifi gratis karena ada siswa yang mengeluhkan tidak bisa mengunduh file video karena keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet. Selain itu, ada pula yang tidak bisa mendapatkan sinyal internet dengan baik sehingga kesulitan mengikuti belajar secara daring.

Untuk itu, dia tergerak untuk menyediakan jaringan internet gratis karena hampir semua sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara daring. Penyediaan wifi gratis tersebut mulai berjalan sejak sepekan terakhir yang dimanfaatkan sekitar 10 orang yang merupakan siswa tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMP atau sejajar.

"Masing-masing siswa memiliki jadwal belajar yang berbeda-beda sehingga setiap hari terkadang ada empat atau lima. Namun yang sering memanfaatkan ada 10 orang," ujarnya, Rabu (29/7). Imam juga menyediakan sebuah laptop untuk dipakai pelajar yang memanfaatkan wifi gratis di tempatnya.

Kantor Balai Desa Cendono juga dikabarkan tersedia wifi, sehingga bisa dimanfaatkan masyarakat. "Sejak lama memang tersedia wifi, namun apakah saat ini masih bisa perlu dicek terlebih dahulu. Demi kepentingan masyarakat tentunya akan kami sediakan agar anak usia sekolah bisa memanfaatkan untuk sekolah daring," jelas Kepala Desa Cendono Muklis.

Adinka, salah satu warga yang memanfaatkan wifi gratis di rumah Imam Masruh berterima kasih karena di rumahnya susah mendapatkan sinyal internet dari gawai atau ponsel pintar miliknya.

Kondisi berbeda terjadi di rumah Dimas Bagus Permadi, warga Desa Barongan, Kecamatan Kota, Kudus, belum ada siswa yang berkeinginan memanfaatkannya.

Dia yang juga menyediakan wifi gratis mengakui menyediakan wifi gratis dan laptop lima unit untuk digunakan siswa mengikuti sekolah daring.

Kesempatan tersebut, diberikan kepada para pelajar mulai pagi hari hingga pukul 12.00 WIB. "Hanya saja, beberapa anak yang menyatakan keinginannya.

Dia mempersilakan para pelajar yang kesulitan mengikuti sekolah daring untuk memanfaatkan layanan wifi dan laptop untuk dipakai secara gratis di rumahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement