Kamis 30 Jul 2020 06:20 WIB

Mufti Agung Uganda Minta Pemerintah Buka Tempat Ibadah

Ulama di Uganda meminta tempat ibadah dibuka.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Mufti Agung Uganda Minta Pemerintah Buka Tempat Ibadah. Foto ilustrasi: Pemimpin Muslim saat meresmikan masjid di Pallisa, Uganda.
Foto: Daily Monitor/MUDHANGA KOLYANGA
Mufti Agung Uganda Minta Pemerintah Buka Tempat Ibadah. Foto ilustrasi: Pemimpin Muslim saat meresmikan masjid di Pallisa, Uganda.

REPUBLIKA.CO.ID,  UGANDA--Jutaan umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Idul Adha pada Jumat (31/1). Mufti Uganda Sheikh Siriman Kasule Ndirangwa mendesak pemerintah untuk membuka kembali tempat-tempat ibadah mereka yang telah ditutup.

Pemerintah Uganda telah menutup tempat-tempat Ibadah sejak bulan Maret 2020, ketika Presiden Museveni secara resmi mengumumkan menutup sebagian tempat-tempat umum termasuk rumah ibadah. Penutupan ini merupakan bagian dari memperlambat penyebaran Covid-19.

Baca Juga

Sheikh Siriman Kasule mengatakan, di masa Pandemi Covid-19 ini, kita perlu lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai pencipta alam semesta termasuk yang menciptakan Covid-19. Salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah di antaranya dengan berdoa di masjid berjamaah.

"Dan itulah sebabnya kita meminta pemerintah untuk membuka masjid karena Allah menganggap doa bersama lebih baik daripada  doa di rumah sendiri,"katanya.

Menurut Sheikh Siriman Kasule , Idul Adha tahun ini diperkirakan akan jatuh pada tanggal 31 Juli dan semua umat muslim disarankan untuk menjalankan protokol kesehatan. Menurut data Kementerian Kesehatan Uganda, pada tanggal 26 Juli telah menerima 1.115 kasus Covid-19 kasus.

Sheikh Siriman Kasule Ndirangwa mengatakan berkurban pada saat Idul Adha merupakan bukti kita taat kepada Allah dan menghormati kesetiaan Nabi Ibrahim yang telah mengorbankan putra satu-satunya Ismail. Apa yang dilakukan Ismal merupakan bentuk ketaatan terhadap perintah Allah.

Akan tetapi, kata dia, sebelum Ibrahim melaksanakan perintah Allah yakni menyembelih Ibrahim, Allah menggantinya dengan seekor anak domba. Untuk memperingati perisitiwa ini, hewan yang dikurban dipotong tiga bagian.

"Satu bagian diberikan kepada yang miskin, bagian lainnya kepada keluarga di rumah dan yang ketiga kepada kerabat, tetangga dan teman," katanya.

Menurut Sheikh Siriman Kasule, Allah sangat senang dengan pengajuan Ibrahim kepadanya dan membuat demonstrasi pengorbanan dan iman ini menjadi bagian permanen kehidupan umat Islam.

"Saya menyarankan semua umat islam untuk menyembelih seekor binatang jika anda mampu tetapi jika anda tidak bisa, tidak memaksa dan itu bukan hukuman, "kata Ndirangwa.

Pejabat Hubungan Masyarakat Uganda, Hajji Ahmed Sentamu mengatakan, masyarakat setuju apa yang telah disarankan Sheikh Siriman Kasule untuk menyumbangkan daging.hewan kurban kepada orang-orang di berbagai distrik.

"Tahun ini kami menyumbangkan 800 hewan kurban di antaranya 200 ekor kambing untuk disembelih di berbagai bagian negeri. Tahun sebelumnya lebih dari 1.500 hewan kuran telah disumbangkan,"katanya.

Meskipun saat ini masih lockdown, pemerintah Uganda menyarankan warganya berkurban dan berdoa meminta ampunan kepada Allah. Dan juga berdoa agar pemerintahannya dapat mengatasi dampak wabah ini.

Sentamu mengatakan, bahwa perayaan Idul Adha memiliki waktu sampai tiga hari, jika hari pertama tidak bisa menyembelih hewan kurban maka penyembelihan bisa dilakuka pada hari kedua dan ketiga.

Sumber:

https://www.observer.ug/news/headlines/65872-open-mosques-supreme-mufti

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement