Kamis 30 Jul 2020 06:27 WIB

GP F1 Italia di Monza Digelar tanpa Penonton

Penyelenggara GP Italia menyatakan tiket yang telah dibeli bisa diuangkan kembali.

Pembalap Formula 1 asal Inggris Lewis Hamilton beraksi pada sesi kualifikasi di Sirkuit Monza, Italia. GP Italia di Monza tahun ini akan digelar tanpa penonton karena Covid-19.
Foto: EPA-EFE/Luca Bruno/POOL
Pembalap Formula 1 asal Inggris Lewis Hamilton beraksi pada sesi kualifikasi di Sirkuit Monza, Italia. GP Italia di Monza tahun ini akan digelar tanpa penonton karena Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grand Prix Formula 1 di Sirkuit Monza, Italia tahun ini akan digelar tanpa penonton karena Covid-19. Keputusan ini diumumkan pihak penyelenggara pada Rabu (29/7). Para fan Ferrari tak akan bisa mendukung tim tuan rumah itu pada 4-6 September nanti secara langsung di trek. Penyelenggara Grand Prix Italia menyatakan tiket yang telah dibeli bisa diuangkan kembali.

"Edisi 2020 Grand Prix Formula 1 Italia di Autodromo Nazionale Monza pada 4-6 September akan digelar dengan pintu tertutup, yaitu tanpa penonton," demikian laman resmi penyelenggara, www.monzanet.it, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga

Itu menjadi pukulan keras bagi tifosi Ferrari karena Italia di kalender revisi musim 2020 kebagian tiga slot balapan, termasuk di Sirkuit Mugello dan Imola, yang terletak tidak jauh dari markas tim berlogo kuda jingkrak itu.

Sirkuit Mugello merupakan trek yang dimiliki Ferrari dan tahun ini untuk kali pertamanya menjadi tuan rumah balapan Formula 1.

Sementara Ferrari kewalahan dengan paket mobil mereka musim ini yang diakui cukup lamban ketimbang rival-rivalnya hingga terjebak di peringkat lima konstruktor setelah tiga balapan.

Tiga balapan awal di Austria dan Hungaria bulan ini juga digelar tanpa penonton, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Demikian pula dua seri selanjutnya yang akan dihelat di Silverstone, Inggris mulai akhir pekan ini.

Grand Prix Italia dan Grand Prix Britania sejauh ini belum pernah absen di kalender F1 sejak kejuaraan dunia itu bermula pada 1950.

Tahun lalu, para tifosi memerahkan area di depan podium Monza ketika Charles Leclerc mempersembahkan kemenangan bagi Ferrari sejak terakhir kali pabrikan Italia itu merayakan kemenangan kandangnya saat Fernando Alonso juara di sirkuit sepanjang 5,7km itu pada 2010.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement