Kamis 30 Jul 2020 08:05 WIB

Sebelumnya Aman, Kini Vietnam Hadapi Kasus Covid-19 Baru

Vietnam memperingatkan risiko penularan Covid-19 di seluruh wilayah

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Orang-orang mengenakan masker di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020. Menurut laporan media, Vietnam telah mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar turis, dari Da Nang setelah wabah COVID-19 terdeteksi di daerah tersebut.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Orang-orang mengenakan masker di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020. Menurut laporan media, Vietnam telah mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar turis, dari Da Nang setelah wabah COVID-19 terdeteksi di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI — Pemerintah Vietnam memperingatkan risiko infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) yang lebih luas dapat kembali terjadi di negara itu. Setelah tiga bulan dinyatakan tak ada kasus penyakit terjadi, 30 kasus kembali muncul dan seluruhnya terkait dengan Da Nang, kota yang dikenal dengan resor pantai. 

Atas temuan kasus Covid-19 terbaru di Da Nang, kota tersebut ditutup bagi para wisatawan pada awal pekan ini. Lockdown atau karantina wilayah juga diterapkan oleh pihak berwenang untuk mengantisipasi potensi penularan lebih lanjut. 

Baca Juga

Pihak berwenang berusaha melacak dan mengisolasi siapa pun yang sempat datang ke Da Nang dan menghabiskan waktu di sana. Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc pada Rabu (29/5) telah memperingatkan bahwa setiap provinsi dan kota di negara itu berisiko tinggi terkena infeksi.

"Kami harus bertindak lebih cepat dan lebih keras untuk mengendalikan wabah," ujar Xuan dalam sebuah pernyataan, dilansir BBC, Rabu (29/7).

Xuan mengatakan kepada para pejabat pemerintah bahwa jenis virus corona jenis baru yang ada di Da Nang tampaknya berbeda dengan yang terlihat di Vietnam pada awal tahun ini. Oleh karena itu, pusat-pusat wisata di seluruh negeri diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kementerian Kesehatan Vietnam melaporkan delapan transmisi lokal baru terkait dengan wabah di Da Nang, termasuk kasus di beberapa kota lain dan Ibu Kota Hanoi. Rumah sakit di seluruh wilayah negara itu juga telah meningkatkan tindakan pencegahan.

Di Hanoi telah mulai kembali mendesak orang-orang untuk memakai masker jika bepergian ke tempat umum. Para pejabat mengatakan ada 80.000 turis domestik di Da Nang pada akhir pekan. 

Sebelum dan setelah kasus dikonfirmasi di Da Nang pada akhir pekan, banyak orang yang yang melakukan perjalanan kembali ke kota asal mereka. Pihak berwenang mendesak orang-orang untuk melaporkan jika mereka sempat berada di pusat kota tersebut dan meminta agar sementara melakukan karantina mandiri, 

Bandara dan terminal bus di Da Nang telah ditutup. Wabah COVID-19 terbaru ini merupakan kemunduran yang signifikan bagi Vietnam, yang telah dipuji  secara luas sukses menghadapi pandemi, setelah bertindak lebih awal untuk menutup perbatasan dan melakukan pelacakan kontak, serta karantina.

Tidak seperti banyak negara lain, Vietnam bertindak sebelum bahkan mengonfirmasi kasus COVID-19 pertama. Termasuk juga menutup perbatasan negara lebih awal untuk hampir semua wisawatan dan orang-orang dari luar negeri, kecuali warga negara yang kembali dan mengharuskan siapa pun memasuki negara untuk melakukan karantina di fasilitas pemerintah selama 14 hari dan menjalani tes kesehatan.

Hingga saat ini belum jelas bagaimana kasus COVID-19 ini data muncul kembali di Da Nang. Diketahui sejumlah orang yang dikonfirmasi terinfeksi belum pernah melakukan perjalanan ke luar kota. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement