REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyembelihan hewan qurban di Masjid Agung Al-Azhar, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, hanya boleh disaksikan oleh panitia Idul Adha, penyembelih, dan pemilik hewan qurban. Penyembelihan hewan qurban dilaksanakan selama satu hari di lapangan basket dan futsal masjid.
Sekretaris Panitia Idul Adha Masjid Agung Al-Azhar, Muhammad Akbar Satrio, menyampaikan, prosesi penyembelihan hewan qurban mengikuti protokol kesehatan. Hal itu sesuai dengan sosialisasi penyembelihan yang dilaksanakan bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Di dalam kandang yang menyaksikan tiga sampai lima orang dalam satu kali penyembelihan. Jarak orang yang mencincang daging dan tulang nanti sekitar satu meter," ujar Satrio saat dikonfirmasi pada Kamis (30/7), terkait protokol kesehatan di lokasi penyembelihan selain 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak).
Menurut Satrio, penyembelihan difokuskan selesai satu hari usai pelaksanaan sholat Idul Adha. “Kita mulai sekitar 08.00 atau 08.30, ba’da Ashar insya Allah sudah selesai,” kata Satrio.
Setelah itu, daging didistribusikan ke sejumlah pos yang terletak di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Untuk menghindari kerumunan, kata dia, Masjid Agung Al-Azhar tidak lagi memberikan kupon pembagian daging. Nantinya daging didistribusikan lagi kepada mereka yang berhak dari pos-pos tersebut.
Untuk penyembelihan hewan qurban pada Idul Adha 1441 H, menurut Satrio, Masjid Agung Al-Azhar menerima 50 ekor kambing dan enam ekor sapi. Namun, jumlah tersebut masih bisa berkembang lagi hingga penutupan penerimaan hewan qurban. “Tutup penerimaan sampai Isya malam ini, baru kami bisa kalkulasi,” tutur Satrio.