Kamis 30 Jul 2020 15:14 WIB

PPI Gunakan Strategi Baru Dongkrak Penjualan

PPI mengandalkan produk baru untuk mendongkrak penjualan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Model menunjukkan logo baru PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (31/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Model menunjukkan logo baru PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Perdagangan Indnesia (Persero) memiliki strategi baru dalam menggenjot penjualan di tahun ini lewat peluncuran produk-produk terbaru. Salah satunya adalah produk pestisida dengan brand Dharmara 480 SL.

Direktur Operasi PPI Anton Mart Irianto menjelaskan Dharmara 480 SL merupakan rangkaian produk Dharmabrand yang terdiri dari Dharmabas 500 EC, Dharmasip 50 EC, Dharmasan 600 ec, Dharmafur 3GR, dan Dharmapara 276 SL. Dharmara 480 SL merupakan herbisida sistemik purna tumbuh berbahan aktif Isopropil Amina Glisofat 480 g/l, berbentuk larutan dalam air berwarna kekuningan.

Baca Juga

"Bersifat sistemik, tidak selektif terhadap gulma sasaran sehingga mempunyai spektrum luas dalam pengendalian gulma dan membunuh tanaman hingga mati sampai ke akar-akarnya," ujar Anton dalam siaram pers di Jakarta, Kamis (30/7).

Anton mengatakan peluncuran Dharmara 480 SL ini merupakan upaya PPI melengkapi produk pestisida, khususnya herbisida kontak purna tumbuh milik PPI yaitu Dharmapara 275 SL yang sudah meluncur terlebih dahulu. Anton menyebut kehadiran Dharmara 480 SL ini melengkapi kehadiran Dharmapara 275 SL.

Penggunaan keduanya akan menyempurnakan pemberantasan gulma karena Dharmara adalah herbisida sistemik purna tumbuh yang membunuh gulma sampai akar-akarnyanya, sedangkan Dharmapara adalah herbisida bersifat kontak purna tumbuh.

Senior Manager Purchasing PPI Noverita Anggraeny menyatakan PPI memang akan memperkuat lini bisnis untuk ke depannya. Noverita menyampaikan strategi peluncuran produk baru ini merupakan upaya PPI untuk terus berusaha melengkapi kebutuhan petani.

"Dengan semakin beragamnya kebutuhan petani, maka tentunya kecepatan kami melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan mereka harus selalu ditingkatkan," ucap Noverita.

Noverita menyebut Herbisida ini lebih efektif dan aman digunakan karena masuk kategori WHO ke dalam Kelas IV, yaitu masuk klasifikasi tidak berbahaya pada penggunaan normal. Kegunaannya untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan golongan rumput pada perkebunan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement