Kamis 30 Jul 2020 17:41 WIB

Pertamina Kembangkan Teknologi Diesel Dual Fuel pada Kapal

Diharapkan nantinya seluruh kapal bisa menggunakan bahan bakar ramah lingkungan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, menjalin sinergi dengan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam Proyek Konversi Bahan Bakar Kapal menggunakan Liquefied Natural Gas (LNG) melalui penerapan teknologi Diesel Dual Fuel (DDF).
Foto: Pertamina
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, menjalin sinergi dengan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam Proyek Konversi Bahan Bakar Kapal menggunakan Liquefied Natural Gas (LNG) melalui penerapan teknologi Diesel Dual Fuel (DDF).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja (WK) Mahakam dengan dukungan SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) selaku induk usaha, menjalin sinergi dengan PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) dalam Proyek Konversi Bahan Bakar Kapal menggunakan Liquefied Natural Gas (LNG) melalui penerapan teknologi Diesel Dual Fuel (DDF). PTK adalah salah satu penyedia kapal yang dioperasikan PHM di WK Mahakam, sedangkan Pertagas berpengalaman dalam pengisian maupun transportasi darat LNG ISO Tank.

Kolaborasi itu diformalkan dalam bentuk Penandatanganan Nota Kesepahaman, yang dilaksanakan secara daring, di Jakarta, Rabu (29/7). Penandatanganan Nota Kesepahaman pertama adalah antara PTH Direktur Utama PHM, Danar Dojoadhi dan Direktur Utama PTK, Nepos MT Pakpahan. Di dalam Nota Kesepahamanan tersebut diatur antara lain PTK akan mengkonversi kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) Trans Moloco dari berbahan bakar High Speed Diesel (HSD) menjadi berbahan bakar ganda LNG : HSD (60 : 40). Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman kedua oleh PTH Direktur Utama PHM, Danar Dojoadhi, dengan Direktur Utama Pertagas, Wiko Migantoro. Di dalamnya diatur studi kelayakan transportasi LNG ISO Tank dari PT Badak LNG ke terminal pengisian LNG di jetty kapal PHM.

Baca Juga

Seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman ini disaksikan oleh Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief S. Handoko, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Migas Kementerian ESDM, Nanang Untung, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Mustafid Gunawan, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Mulyono, Chief Executive Officer PT Pertamina Hulu Energi, Budiman Parhusip dan Direktur Utama PHI, Chalid Said Salim.

PTH Direktur Utama PHM, Danar Dojoadhi, mengatakan PHM berbangga karena merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pertama yang mengembangkan teknologi DDF dalam sarana logistik lepas pantai. Bila berhasil, lanjutnya, penerapan teknologi ini akan mengurangi biaya diesel kapal dalam kegiatan operasi hingga 30 persen. “Saya meyakini inisiatif ini bisa berkontribusi dalam peningkatan efisiensi operasi di WK Mahakam, selain juga memanfaatkan sumber energi yang lebih bersih,” ungkap Danar.