Kamis 30 Jul 2020 19:19 WIB

Lapangan Kerja Sulit, Sandi: Entrepreneur Cepat Berinovasi

Menurut Sandi, semakin hari makin banyak bisnis dan UMKM yang mengalami kesulitan.

Rep: Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Pengusana nasional Sandiaga Salahuddin Uno.
Foto: @sandiuno
Pengusana nasional Sandiaga Salahuddin Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonomi Indonesia terpukul pandemi Covid-19. Hal itu juga turut mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yang ikut tergerus di sebagian golongan.

Pengusana nasional Sandiaga Salahuddin Uno berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan di tengah sulitnya mendapatkan lapangan pekerjan. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk menjadi pengusaha baru.

Pasalnya masih terdapat sejumlah peluang usaha di tengah segala keterbatasan yang dihadapi saat ini. Menurut Sandiaga, kata kuncinya adalah cepat berinovasi. "Innovation fast pada masa pandemi ini bagaimana kita berinovasi secara cepat dan mampu untuk menjawab tantangan yang kita hadapi," ucap Sandiaga saat menjadi pembicara teleconference Seremoni Penerjunan KKN Muhammadiyah Mengajar 2020 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (29/7).

Dia menambahkan, inovasi tersebut harus hadir di setiap langkah para enterpreneur yang sedang mengalami kesulitan. Sandiaga menegaskan, bukan hanya pada masa pandemi, setiap enterprenuer wajib selalu dapat berpikir cepat dan berinovasi dalam setiap keadaan.

"Apalagi yang kita lihat sekarang, semakin hari semakin banyak dari bisnis dan UMKM yang mengalami kesulitan yang diakibatkan permintaan menurun dan penyesuaian adaptasi pada Covid-19 ini," kata Sandiaga mengingatkan.

Dia menuturkan, setiap pengusaha hendaknya mengikuti sikap Nabi Muhammad SAW, yakni Siddiq yang berarti jujur, berkata benar. Amanah, yang berarti adalah bisa dipercaya, menjalankan sebaik mungkin apa yang diamanatkan atau dipercayakan kepadanya.

Fathanah artinya adalah cerdas atau pandai, serta Tabligh yang berarti menyampaikan. "Inovation fast yang dimaksud ini bisa juga disebut Fathanah, Amanah, Siddiq, dan Tabligh, ini adalah kesempatan kita juga di tengah pandemi Covid-19 untuk memperkuat sisi spritual," jelas wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2018 ini.

Sandiaga melanjutkan, sikap Nabi Muhammad SAW mengajarkan kaum Muslim untuk dapat mengkaji setiap peluang yang ada guna memperbaiki tatanan kehidupan, terutama tatanan ekonomi. Terlebih kondisi ekonomi bangsa yang kini dalam keadaan yang memprihatinkan. Hal itu lantaran semua indikator ekonomi menurun drastis.

Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kuartal pertama hanya sebesar 2,97 persen. Sementara, prediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua diprediksi negatif. Hal itu otomatis membuat angka pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi meningkat.

"Berarti kalau kita masuk ke teritori negatif, dua periode kuartal kita pertumbuhannya turun menunjukan bahwa kita berada dalam technical recession atau secara teknis kita masuk ke zona resesi," jelas Sandiaga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement