REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Survei dari Badan Pusat Statistik menyatakan setengah dari warga Israel khawatir tidak bisa membayar tagihan harian. Jumlah tersebut naik ketika virus korona mulai menyebar di negara itu pada Maret lalu.
Survei tersebut menyatakan, 55 persen warga Israel khawatir tidak bisa membayar tagihan. Jumlah naik dari 46 persen ketika karantina wilayah diberlakukan selama dua bulan akibat penyebaran virus korona.
Dengan populasi 9 juta, Israel telah mencatat 68 ribu infeksi virus korona dengan 75 persen kasus terjadi pasca-lockdown, dan 497 kematian. Banyak pembatasan kegiatan telah dicabut untuk menghidupkan kembali kegiatan bisnis, tetapi kondisi tidak membaik.
Pengangguran Israel berada pada 21,5 persen dan ekonomi diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 6 persen pada tahun 2020.