REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan masyarakat terhadap hewan qurban diprediksi menurun pada Idul Adha tahun ini. Hal itu tak lepas dari tren belanja masyarakat yang terfokus kepada produk-produk kesehatan sebagai antisipasi pandemi corona.
Merespons hal ini, Indonesia Halal Watch (IHW) mengajak mitra pegiat halal luar negeri dan kaum agnia atau kaum mampu untuk tetap bersemangat berqurban sebagai wujud solidaritas dan kesalehan sosial.
"Alhamdulillah IHW berhasil mengajak mitra luar negeri yang selama ini memiliki perhatian terhadap gerakan dan industri halal untuk gabung dalam program IHW berbagi untuk sesama dalam hari Raya Idul Adha," kata Direktur Eksekutif IHW Ikhsan Abdullah di Jakarta, Kamis (30/7).
Dia mengatakan, kali ini Indonesia Halal Watch menggandeng Ishihara Charity Foundation yang memiliki andil besar pada Japan Indonesia Economic Halal Consultant Management (JPI) atau sebuah lembaga yang didedikasikan untuk gerakan halal di Jepang.
Lembaga ini berdiri pada Desember 2019, hasil kerja sama dengan IHW. Markasnya terletak dj di Azabu Plaza 1 Chome 2-18 Minato City, Tokyo, Jepang sekaligus sebagai kantor representatif dari LPPOMMUI.
"Pemotongan hewan qurban Indonesia Halal Watch dan Ishihara Charity Foundation insya Allah akan dilaksanakan mulai tanggal 31 Juli 2020 dibeberapa kota di Indonesia," ujar dia.
Adapun beberapa titik, yakni Masjid Taqwa Lhong Raya, Jl. Malikussaleh, Kota Banda Aceh Provinsi Aceh, lalu Masjid Dinul Qoyyimah, Sunter, Jakarta Utara, kemudian Tajug An Nur, Jagapura, Kecamatan Gegesik, Cirebon, Jawa Barat, Pati Jawa Tengah dan di Pamengpeuk Garut Jawa Barat.
"Ke depan, kami juga sangat berharap dapat menggandeng beberapa lembaga sertifikasi halal luar negeri yang selama ini bermitra dengan IHW seperti Sinchung Halal for Taiwan dan lembaga sertifikasi halal luar negeri di Korea dan beberapa di Kawasan Eropa. Langkah kecil yang dilakukan oleh IHW semoga dapat diikuti oleh para agnia dan para dermawan di Tanah Air," kata dia.
Ia menilai, andai kesadaran ini terajut, maka menurutnya pada hari Idul Adha seluruh penduduk negeri ini dapat menikmati daging qurban. Hal ini juga, tambah dia, sebagai bagian dari partisipasi IHW dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan melawan Covid-19.
"IHW sekaligus mengajak saudara-saudara kita yang menyembelih hewan qurban dapat juga dilakukan dengan kerjasama dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) terutama bagi yang tempat tinggalnya dekat dengan RPH.
Menurut dia, mulai dari proses pemotongan sampai pengolahan dapat dijamin kebersihannya. Selanjutnya dapat membagikannya dalam bentuk daging qurban yang telah dikemas kepada mereka yang berhak dan diantar dari pintu ke pintu ke rumah-rumah masyarakat yang berhak menerima.
"Apabila rumah kita sangat jauh dari lokasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH), IHW menganjurkan penyembelihan hewan qurban yang akan disembelih adalah hewan yang sehat," kata dia.
Ia meminta masyarakat memastikan hewan qurban disembelih oleh juru sembelih halal (juleha). Kemudian pengolahan daging pun harus diperhatikan. Mulai saat ditimbang dan dikemas untuk dibagikan dengan mengikuti protokol kesehatan.
"Hal tersebut sesuai dengan anjuran MUI yang telah ditetapkan melalui Fatwa MUI No. 36 Tahun 2020 tentang Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan qurban saat wabah covid-19. Semoga dengan semangat Ber qurban ketahanan pangan dan gizi masyarskat semakin kuat dan sekaligus menjadi daya tahan melawan Covid-19," papar dia.