Jumat 31 Jul 2020 05:10 WIB

Dubes: AS Mengkambinghitamkan China Buat Kepentingan Pilpres

China menegaskan tak tertarik untuk terlibat Perang Dingin dengan AS.

Pada 16 September 2018, bendera Amerika ditampilkan bersama dengan bendera Cina di atas becak di Beijing. Pada hari Jumat, 24 Juli 2020, Cina telah memerintahkan Amerika Serikat untuk menutup konsulatnya di kota Chengdu bagian barat dalam konflik diplomatik yang semakin sengit. Perintah itu mengikuti penutupan AS dari konsulat China di Houston.
Foto: AP / Andy Wong
Pada 16 September 2018, bendera Amerika ditampilkan bersama dengan bendera Cina di atas becak di Beijing. Pada hari Jumat, 24 Juli 2020, Cina telah memerintahkan Amerika Serikat untuk menutup konsulatnya di kota Chengdu bagian barat dalam konflik diplomatik yang semakin sengit. Perintah itu mengikuti penutupan AS dari konsulat China di Houston.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta Besar China untuk London pada Kamis mengatakan Amerika Serikat sedang berusaha menyulut Perang Dingin baru dengan Negara Komunis. Ia menuding AS sedang mencari kambing hitam menjelang pemilu presiden November mendatang.

"Bukan China (yang menjadi) tegas. Ada sisi lain dari Samudera Pasifik yang ingin memulai Perang Dingin baru dengan China, sehingga kami harus merespons itu," kata Duta Besar China untuk London Liu Xiaoming kepada awak media. "Kami tidak tertarik dengan Perang Dingin apa pun, kami tidak tertarik dengan perang mana pun."

Baca Juga

Menurut Xiaoming semua bisa melihat bagaimana Amerika Serikat berupaya mengkambinghitamkan China dan menumpahkan kesalahan terhadap Beijing atas masalah mereka sendiri. Mereka ingin memperlihatkan China sebagai musuh. Padahal negara Tirai Bambu itu berulangkali menegaskan bukanlah musuh Paman Sam.

"Kami semua tahu bahwa tahun ini bakal digelar pilpres. Mereka menginginkan Perang Dingin tetapi kami tidak berminat, kami selalu memberitahu Amerika bahwa China bukan musuh kalian, China teman kalian, mitra kalian."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement