Kamis 30 Jul 2020 22:55 WIB

Angka Positivity Rate Covid-19 di Jakarta Lewati Standar WHO

Angka positivity rate Covid-19 di Jakarta lewati batas standar WHO.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani mengatakan angka positivity rate atau presentasi kasus positif Covid-19 di Jakarta terus meningkat setiap pekannya. Saat ini angka positivity rate Jakarta naik menjadi 6,5 persen dari pekan sebelumnya berada di angka 5,2 persen.

"Dimana angka positivity rate nasional juga naik di 13,6 persen. Sedangkan angka standar ideal WHO untuk positivity rate adalah 5 persen," ujarnya dalam keterangan pada Kamis (30/7).

Baca Juga

Sementara itu, lanjut dia, untuk kasus positif harian Covid-19 di Jakarta hari ini bertambah 299 kasus. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta saat ini sebanyak 7.147 kasus, termasuk orang yang masih dirawat/isolasi. 

"Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta pada hari ini sebanyak 20.769 kasus, Dari jumlah tersebut, 12.801 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 821 orang meninggal dunia," jelasnya.

Karena itu, Pemprov DKI Jakarta terus memasifkan tes PCR untuk menemukan kasus baru secara cepat, agar dapat segera melakukan tindakan isolasi/ perawatan secara tepat. Sehingga, memperkecil potensi penularan Covid-19. 

Fify memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan DKI Jakarta, telah melakukan tes PCR sebanyak 6.874 spesimen. Dimana 5.573 diantaranya untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 299 positif dan 5.274 negatif.

"Untuk jumlah orang dites sepekan terakhir sebanyak 43.316. Sedangkan, untuk jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 36.951," ujarnya.

Fify menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang (bukan spesimen) per minggu, atau 1.521 orang per hari. 

"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," ucapnya.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tolak ukur melihat perkembangan Covid-19 di Jakarta tidak bisa sekedar penambahan kasus positif harian. Menurutnya, ada banyak parameter salah satunya juga angka positivity rate atau persentase kasus positif setiap pekan.

Namun seiring dengan diperpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi untuk kedua kali, angka positivity rate dalam dua pekan terakhir juga cenderung naik. Anies menyebut angka empat minggu lalu nilai positivity di Jakarta di angka 4,8 persen. Lalu tiga minggu yang lalu naik menjadi 5,2 persen.

Dan dua pekan terakhir ini, seiring dengan semakin banyak aktivitas kantor dan perkantoran, angka positivity rate naik lagi menjadi 5,9 persen. Kini angka positivity rate DKI Jakarta sudah menembus angka 6,5 persen, melebihi batas standar WHO di angka 5 persen.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement