REPUBLIKA.CO.ID,SAMPANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang, Jawa Timur mengungkap, sedikitnya empat kecamatan di wilayah itu rawan kekeringan saat kemarau seperti sekarang ini, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemkab setempat.
"Data rawan kekeringan ini berdasarkan hasil pendataan tim BPBD," kata Kepala BPBD Pemkab Sampang Anang Djoenaidi di Sampang, Kamis (30/7).
Keempat kecamatan yang rawan kekeringan itu masing-masing Kecamatan Torjun, Robatal, Karang Penang dan Kecamatan Jrengik. "Dengan jumlah total desa dari empat kecamatan ini sebanyak 67 desa," katanya, menjelaskan.
Saat ini, sambung dia, pihaknya telah mempersiapkan distribusi bantuan air bersih ke desa-desa yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih tersebut.
"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Perusahaan Daerah Air Minum terkait hal ini," kata Anang.
Ia menjelaskan, ada dua kategori rawan kekeringan di 67 desa yang tersebar di empat kecamatan itu, yakni kering kritis dan kering langka.
Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.