Jumat 31 Jul 2020 09:18 WIB

Kasus Covid-19 Melonjak, Jepang Kembali Lakukan Pembatasan

Covid-19 masih menyebar dari Tokyo ke berbagai wilayah lainnya di Jepang

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
 Kaum muda berdiri di kawasan hiburan malam di Kabukicho, Shinjuku, Tokyo. Covid-19 masih menyebar dari Tokyo ke berbagai wilayah lainnya di Jepang. Ilustrasi.
Foto: EPA
Kaum muda berdiri di kawasan hiburan malam di Kabukicho, Shinjuku, Tokyo. Covid-19 masih menyebar dari Tokyo ke berbagai wilayah lainnya di Jepang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Pemerintah Jepang berencana untuk melakukan langkah-langkah lebih ketat pada bisnis serta kegiatan kelompok lainnya. Langkah ini diambil karena kasus infeksi Covid-19 yang masih menyebar dari Tokyo ke berbagai wilayah lainnya di negara itu. Operasional bar, restoran, hingga pusat-pusat hiburan seperti karaoke akan diminta untuk mempersingkat jam karja.

Dilaporkan oleh Nikkei, pertokoan seluruhnya akan diminta tutup pada pukul 22.00 maktu setempat mulai pada 3 Agustus. Aturan akan berlaku selama satu bulan, yang merupakan pembatasan pertama diterapkan di Tokyo sejak aturan serupa terakhir kali diberlakukan pada Juni.

Baca Juga

Selain itu, Pemerintah Jepang juga mempertimbangkan untuk membatasi jumlah orang yang dapat makan bersama. Jam kerja lebih singkat pada para pekerja juga akan dilakukan secara bertahap, yang memungkinan pihak berwenang memperkenalkan aturan pembatasan sebelum kemungkinan status keadaan darurat diberlakukan kembali.

Langkah-langkah tersebut seluruhnya dilakukan setelah Jepang mencatat rekor jumlah kasus Covid-19 terbaru pada Rabu (29/7). Disebutkan juga bahwa banyak wilayah di negara itu yang bersiap melihat lonjakan angka kasus lebih tinggi pada Kamis (30/7).

Di Tokyo tercatat ada 370 kasus Covid-19 pada Kamis (30/7). Gubernur Yuriko Koike mengatakan kota ini telah melakukan sekitar 5.800 tes.

Kasus-kasus tersebut secara luas akan sejalan dengan tingkat tes positif baru-baru ini sebesar 6,5 persen dan tidak mewakili lompatan yang cukup besar. Infeksi diperkirakan melonjak karena hasil pengujian  dengan banyak rumah sakit dan klinik ditutup selama akhir pekan.

"Saya ingin orang-orang menghindari pergi ke distrik hiburan malam hari untuk makan dan minum, karena infeksi menyebar ke semua kelompok umur,”  ujar Koike dilansir BNN Bloomberg, Jumat (31/7).

Koike yang berbicara pada pertemuan untuk memantau penyebaran pandemi Covid-19 mengatakan peningkatan infeksi terjadi dalam situasi di mana orang melepas masker mereka. Seperti saat makan atau minum, atau berada di dalam rumah berkumpul.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement