Jumat 31 Jul 2020 11:07 WIB

Ini Alasan Ojol Perempuan Berani Lawan Dua Begal di Bekasi

Dwi Wulan menuturkan, posisinya sebagai tulang punggung keluarga memaksanya berani.

Pengemudi ojol perempuan Dwi Wulan Meilani (32 tahun).
Foto: Uji Sukma Medianti
Pengemudi ojol perempuan Dwi Wulan Meilani (32 tahun).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Uji Sukma Medianti

Keberanian seorang pengemudi ojek online (ojol) perempuan, Dwi Wulan Meilani (32 tahun) patut diacungi jempol. Dwi yang sempat duel melawan dua begal di Kabupaten Bekasi, tak gentar saat ditodong sebilah celurit ketika hendak menjemput orderan makanan di Babelan pada Ahad (26/7) sekitar pukul 02.00 WIB. Aksinya yang mampu membalikkan keadaan dan terekam CCTV, itu menuai pujian dari warganet.

Tentu, banyak orang bertanya-tanya apa gerangan di balik nyali seorang perempuan berhijab ini, hingga Dwi senekat itu untuk mengambil orderan makanan pada malam dini hari? Jawabannya hanya satu. Desakan ekonomi!

Dihubungi Republika, Jumat (31/7), Dwi menuturkan, posisinya saat ini sebagai tulang punggung keluarga memaksanya harus berani. Ia tinggal bersama suami, ayah kandung, dan adiknya di rumah. Ayahnya juga seorang ojol berusia 61 tahun. Dwi bergabung ojol sejak 2016.

Namun pada 2019, ia sempat memutuskan untuk vakum dari pekerjaannya sekarang. "Setahun tidak aktif (2019) karena mau istirahat,” tutur Dwi.

Baru setahun memutuskan rehat, nasib berkata lain. Suami Dwi, yang baru dinikahinya selama tiga tahun harus dirumahkan dari pekerjaannya sebagai buruh pabrik. Dwi mesti rela berkorban demi membuat dapur rumahnya di Pondok Ungu Permai, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, tetap mengebul.

Ia lalu kembali mengais rezeki dengan menjadi pengemudi ojol. “Suami sudah dirumahkan sejak Januari 2020. Adik saya freelance,” tutur Dwi.

Dia tentu tidak menyangka kejadian nahas saat bekerja malam hari bakal menimpanya. Pasalnya, bukan sekali dua kali Dwi mengambil orderan hingga larut malam. Dia juga sempat memastikan apakah orderannya fiktif atau tidak supaya tidak dirugikan.

Bahkan, setelah pontang-panting melawan begal, Dwi tetap mengantar orderan sampai ke rumah pemesan. "Saya habis itu (kejadian begal) selesaiin dulu tuh, sampai di resto saya ketemu driver lain dari situ saya dikawal sama teman-teman," terangnya.

Perempuan asal Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, ini mengatakan, setelah mendapat pengalaman menegangkan dan menyeramkan seper itu, Dwi hanya berharap bisa diberi kesehatan dan umur yang panjang oleh Sang Pencipta. Meski mengalami trauma, Dwi tak butuh waktu lama untuk berdiam diri di rumah.

Sedianya, ia akan kembali menarik ojol dalam waktu dekat. Hanya saja, Dwi membatasi jam kerja sampai pukul 22.00 WIB saja, demi keamanan diri. “Yang penting saya dikasih sehat, biar lancar cari rezekinya,” katanya meminta doa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement