Jumat 31 Jul 2020 11:52 WIB

AP II Siapkan Skenario Terbaik Hingga Terburuk

AP menghitung, trafik mulai meningkat cukup baik pada September 2020.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin bersama jajaran direksinya berkunjung ke Republika, Jakarta, Kamis (30/7). Dalam kunjungan tersebut membahas tentang strategi Angkasa Pura II dalam menghadapi pandemi sekaligus membahas tentang kampanye safe travel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin bersama jajaran direksinya berkunjung ke Republika, Jakarta, Kamis (30/7). Dalam kunjungan tersebut membahas tentang strategi Angkasa Pura II dalam menghadapi pandemi sekaligus membahas tentang kampanye safe travel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menyiapkan skenario untuk menghadapi pandemi Covid-19. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan terdapat estimasi dari tiga skenario yang dibuat yakni best scenario, bad scenario, dan worst scenario.

Awaluddin mengatakan ketiga skenario tersebut memprediksi jumlah penumpang yang dilayani pada 2020 setelah adanya pandemi Covid-19. Prediksi tersebut menyesuaikan dengan perkiraan kapan kurva Covid-19 mulai mengalami penurunan.

Baca Juga

“Ini kita hitung, best scenario kita, trafik mulai meningkat cukup baik pada September 2020. Paling maksimal tahun ini kita hanya dapat 38 juta penumpang dalam satu tahun,” kata Awaluddin saat berkunjung ke kantor Republika, Kamis (31/7).

Untuk selanjutnya, dia memastikan AP II juga membuat estimasi dengan bad scenario jika trafik penerbangan mulai membaik pada Oktober 2020. Jika hal tersebut terjadi, Awaluddin memperkirakan AP II pada tahun ini hanya melayani 34 juta penumpang.

Awaluddin menambahkan, AP II juga menyiapkan skenario terburuk yaitu worst scenario. “Tahapan terburuk ini tahapan pemulihan terjadi pada November 2020 dan diperkirakan hanya 29 juta penumpang tahun ini,” tutur Awaluddin.

Dengan skenario tersebut, Awaluddin mengatakan kalkulasi rencana bisnis AP II berubah. Awaluddin mengharapkan AP II masih bisa melayani pada angka 38 juta penumpang.

Hanya saja, Awaluddin mengakui trafik penerbangan berkaitan dengan dinamika demand dan regulasi yang mengikutinya. “Karena pemerintah juga kan tidak diam. Jadi evaluasi terhadap kondisi ini kemudian menghasilkan regulasi atau aturan,” jelas Awaluddin.

Sebelum pandemi Covid-19, AP II menargetkan jumlah penumpang pesawat di 19 bandara yang dikelola mencapai 93,92 juta penumpang pada 2020. Kondisi

pandemi global Covid-19 dengan mempertimbangkan situasi, kondisi, perkembangan di industri serta kebijakan regulator, diperkirakan target tersebut tidak akan tercapai. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement