REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Herman Cain meninggal akibat Covid-19. Berita kematiannya dipublikasikan di situs web miliknya pada Kamis (30/7).
Cain didiagnosis mengidap Covid-19 pada 29 Juni. Ia positif terinfeksi sembilan hari setelah menghadiri kampanye Presiden AS Donald Trump di Tulsa, Oklahoma. Saat itu, dia dan banyak orang lainnya hadir tanpa mengenakan masker.
Cain menghabiskan sebagian besar bulan Juli di rumah sakit daerah Atlanta. "Herman memiliki karier yang luar biasa dan dipuja oleh semua orang yang pernah bertemu dengannya, terutama saya. Dia adalah pria yang sangat istimewa, seorang patriot Amerika, dan teman yang hebat," ujar Trump melalui akun Twitter pribadinya menanggapi kabar kematian Cain.
Sama seperti Trump, Cain adalah salah satu tokoh yang dengan tegas menolak penggunaan masker. Cain yang menyebut dirinya seorang pria ABC (American Black Conservative) belum lama ini mengadakan acara baru di Newsmax TV. Ia berharap memainkan peran dalam kampanye pemilihan presiden 2020.
Selama kampanye 2016, Cain menjadi pendukung Trump. Setelah pencalonannya sebagai kandidat presiden AS dari Partai Republik untuk 2020 pupus, dia kembali menyuarakan dukungan kepada Trump.